Tampilkan postingan dengan label Kelenteng Jambi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelenteng Jambi. Tampilkan semua postingan

Rabu, Maret 30, 2016

Kelenteng Leng Chun Keng Rayakan Sejit Kong Tek Chun Ong Secara Sederhana

JAMBI, ayojambi.com – Hujan tidak menghalangi niat ratusan umat Jambi ikut merayakan sejit Kong Tek Cun Ong di Kelenteng Leng Chun Keng yang beralamat di jalan Koni I, Rt. 3, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, hari ini, (30/3-2016).
Menyambut sejit (ulang tahu) shen ming “Kong Tek Chun Ong” dilaksanakan secara sederhana sama seperti tahun-tahun lalu.

Tampak beberapa shen ren hadir dalam perayaan sejit Kong Tek Chun Ong dengan cara merasuki kitong yang dikenal dengan sebutan tatung.

Walaupun perayaan Kwan Tek Chun Ong selaksanakan secara sederhana, namun tidak mengurangi niat ratusan umat melakukan sembahyang.

Acara dimeriahkan oleh Liong dan Barongsay dari Perkumpulan Hok Liong Sai Jambi. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Rabu, Desember 24, 2014

第17届印尼孔教最高理事会全代会



 宗教部事务部秘书长努尔杉教授为大会主持揭幕。
中爪哇省长甘查尔、努尔杉教授、梭罗市长哈迪好孔教领导合影

[本報占碑訊] 印尼孔教最高理事会(MATAKIN)全国第十七届全国代表大会,于1217-18在梭羅,蘇西托街47號梭羅薩麗雅酒店隆重舉行。大會主題是求同存異中爪哇省長甘Ganjar Pranowo SH)、 梭羅市長哈迪、宗教部事務部秘書長努爾杉教授、碑孔教理事會主席代春回(福神堂)率團參加。南寶堂:葉進全主席,?獅仔殿:鄭建平主席, 聖道宮義鋒堂:胡玉志主席,龍春宮:林家榮及全國26個省代表出席大會。宗教部事務部秘書長努爾杉教授為大會主持幕 [Lihat Gambar: Munas Matakin ke 17]。

上屆主持瓦宛,無意留任,故經過多個省市孔教成員的推舉,翁勝達納當選
(2014-2018)印尼孔教理事主席主席。 明光/ romy

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20141224/188311.shtml
* www.ayojambi.com/

Sabtu, Desember 20, 2014

Workshop Pembinaan Dewan Rohaniawan Khonghucu Di Solo

 
SOLO, ayojambi.com – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) cq Bimas Khonghucu Kemenag RI dengan tema "Melalui Workshop Kita Tingkatkan Kualitas Rohaniawan Yang Berkompeten dan Mampu Mengintegrasikan Nilai Keimanan, Kebangsaan Dalam Bingkai NKRI”.
Workshop dilaksanakan di aura Angkatan Udara (Lanud) Surakarta dalam kondisi gelap gurita akibat padamnya listrik PLN (16/12).

Mungkin ini kali pertama nyanyian lagu Indonesia Raya dan sambutan dari Kepala Kantor Kemenag RI Surakarta dan Kepala Bidang Bimas Khonghucu Kemenag RI, Dra. Hj. Emma Nurmawati, MM mengunakan penerangan dari Handphone (HP).

Pemadaman listrik akibat hujan deras di Solo, “Setiap hujan deras di Solo, pasti listrik PLN padam” ujar salah satu peserta Workshop berasal dari Surakarta. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Jumat, Desember 19, 2014

Munas Matakin Seluruh Indonesia Di Solo

 
SOLO, ayojambi.com – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo S.H, dan Walokota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Rabu (17/12) malam, menghadiri acara Pembukaan Musyawarah Nasional XVII Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) di Hotel Syariah Jalan Adisucipto Solo [Lihat Foto: Munas Matakin]. Keberadaan Matakin di Indonesia sudah ada sejak 16 April 1955.
Musyawarah Nasional (MUNAS) Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) dengan tema "Memperkuat kebersamaan, Menyelaraskan perbedaan" di Ball Room Sukoharja lantai 12 Hotel Syariah Solo Jalan Adisucipto No. 47 Solo dari tanggal 16 hingga 18 Desember 2014 berjalan lancar. Munas Matakin dihadiri 26 utusan provinsi/daerah.

Peserta dari Jambi, Ketua Makin Sai Che Tien Darmadi Tekun, Ketua Makin Hok Sin Tong Darman Wijaja, Pakin Makin Leng Chun Keng Edy Susanto, Ketua Makin Lam Po Tong Chu Harto, Ketua Makin Gi Hong Tong Alex Sujanto, Wakil Ketua Seng To Kheng Chandra Ng. Sedangkan Makin Hok Kheng Tong dan Makin Leng San Keng Kuala Tungka. Kabupaten Tanjung Jabung Barat tidak ikut rombongan yang dipimpin oleh Ketua Matakin Provinsi Jambi Darman Wijaya dan Ketua Matakin Kota Jambi Darmadi Tekun.

Namun di dalam Munas Matakin ke 17 telah meninggalkan kesan kurang demokrasi, pasalnya peserta Munas yang punya hak suara dari Majelis Agama Khonghucu Indonesia, mereka (Makin) hanya memilih Dewan Rohaniawan (DEROH), selanjutnya Deroh yang memilih Ketua Umum Matakin, sistim ini sangat mengecewakan peserta Munas, sistim pemilihan yang tidak demokrasi seperti yang disampaikan peserta Munas ´pemilihan Ketua Umum mesti dilakukan secara langsung, tidak melalui Deroh ‘, Jika melalui Deroh berarti hak- hak suara Makin Daerah dikekang.

Sebelumnya Ws. Ir, Wawan Wiratma Ketua Umum mesti demisioner tidak bersedia lagi dicalonkan sebagai Ketua Umum. Dari hasil pemilihan Deroh Uung Sendana di nyatakan sebagai Ketua Umum masa bakti 2014 – 2018.

Munas dibuka oleh Sekjen Kemenag RI, Prof, DR, H. Nur Syam, MSi dan dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo S.H, dan Walokota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Staf Ahli Kemenag RI, H. Abdul Fatta, Kapus FKUB Kemenag RI, H. Mubarak, Kabid Bimas Khonghucu, Emma Nurwati Hadian, Kanwil Kemenag Surakarta, H. Muslim Umar (Romy)
* www.ayojambi.com/

Minggu, November 23, 2014

Sam Tai Kong Tetapkan Posisi Kim Tan & Gapura Kelenteng Len Chun Keng Jambi

JAMBI, ayojambi.com – Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng Leng Chun Keng  印尼占碑龍春宮孔教會siang kemarin melakukan ritual mencari feng shui pembuatan Kim Tan (Pagoda) dan Gapura, didalam ilmu topografi kuno dahulu, feng shui berarti mempercayai bagaimana manusia, Surga dan Bumi, hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki kehidupan dengan menerima Qi positif [Lihat foto: Tek Tue/ Menetapkan Tanah Membangun Kim Tan].
Bagi sebagian kalangan, feng shui yang tepat dipercaya dapat memberikan nasib baik dan pembawa rejeki, itulah sebabnya kenapa dalam setiap pembangunan rumah atau gedung baru orang selalu menggunakan feng shui sebagai alat untuk menentukan letak terbaik dari sebuah bangunan.

Seperti di Jambi misalnya, pengurus kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Leng Chun Keng yang terletak di kawasan Jalan Koni 1, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, menggelar ritual memanggil roh shen ming (dewa) untuk membantu menentukan feng shui kim tan dan gapura (Tek Tue). Namun proses mencari feng shui dengan bantuan roh shen ming (dewa) tersebut teryata tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang.

Ritual diawali, kim sin Sam Tai Kong dipasang di singgasananya (bahasa hokkien Kio/kursi tandu), selanjutnya, para pengurus kelenteng mengundang roh suci Sam Tai Kong, tidak ketinggalan beberapa sesajian diantaranya dupa (hio), buah2an segar, kertas sembayang (kim cua) dan beberapa sesajen pelengkap. Kedatangan Sam Tai Kong bisa memakan waktu berjam-jam, bahkan bisa dilakukan beberapa kali. Jika roh suci Sam Tai Kong telah datang, maka kursi tandu (kio) yang dipikul dua orang akan bergerak sendiri. Konon, digerakkan oleh Sam Tai Kong.

Sejak pukul 15.00 WIB roh shen ming (dewa) yang di undang tidak kunjung berkenan memberikan petunjuk dimana letak posisi yang tepat untuk pembangunan Kim Tan (Pagoda tempat pembakaran kertas sembahyang) dan Gapura.

Sebelum ritual digelar, terlebih dahulu kin sin (patung) shen ming (dewa) diletakkan diatas tandu. Kim sin shin beng (dewa) Un Cu Sam Tai (Sam Tai Kong) yang di undang dari Kelenteng Makin Gi Hong Tong. Doa dipanjatkan, musik dihidupkan dan pemanggilan dimulai. Menunggu hanpir satu jam, barulah roh shen ming (dewa) benar-benar rasuk kedalam kim sin (patung). Ini ditandai dengan tandu yang bergerak gerak sendiri, bahkan dua orang yang bertugas memegang tandupun mengalami kesulitan. Mereka harus berlari dan bergerak mengikuti gerakan tandu yang semakin kencang.

Menurut pengalaman dari beberapa pengurus Kelenteng, biasanya ritual pencarian feng shui ini bisa dilaksanakan lebih dari tiga kali. Bahkan hingga satu minggu berturut turut. “Ini agar pengurus benar benar mengetahui semua hal yang dikehendaki oleh para roh shen ming (dewa) secara detail agar tidak terjadi kesalahan dalam pembangunan,” jelasnnya. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Jumat, Juni 13, 2014

Kelenteng Ho Tong Bio Banyuwangi Ludes Terbakar

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kelenteng Ho Tong Bio, salah satu bangunan tua di Kabupaten Banyuwangi ludes terbakar, Jumat (13/6/2014). Diduga kebakaran dari bangunan dengan dominasi warna merah itu bermula dari altar sembahyangan di sisi selatan.
"Kejadiannya sekitar jam 6 pagi. Saya pertama kali tahu api dari altar sembayangan sebelah selatan. Tungku dupanya sudah terbakar. Saya sempat menyiram tapi tungkunya sudah terlanjur pecah dan minyaknya meluber akhirnya api menjalar kemana-mana," kata Abas, salah satu penjaga kelenteng kepada Kompas.com, Jumat.

Sementara itu Syaiful, penjaga malam kelenteng kepada Kompas.com juga mengatakan persembahyangan terakhir dilakukan pada Kamis (12/6/2014) pukul 22.00 WIB. "Setelah persembahyangan kami selalu mematikan semua lilin yang berada di bangunan utama termasuk tadi malam," ujar dia.

Akibat kebakaran ini, semua barang di dalam kelenteng tak terselamatkan. "Termasuk patung Kongco Tan Hu Cin Jin," ujar Saiful dengan mata berkaca-kata. Hanya dalam waktu kurang dari satu jam, 80 persen bangunan yang dibangun pada 14 Maret 1784 tersebut ludes. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kelenteng Ho Tong Bio berada di kawasan Pecinan Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Nama kelenteng ini berarti "Kuil Perlindungan Chinesse". Pembangunan kelenteng ini juga merupakan persembahan kepada leluhur mereka, Kongco Ta Hu Cin Jin, yang dipercaya melindungi orang-orang tionghoa di Blambangan, wilayah yang sekarang menjadi Kabupaten Banyuwangi.

Selain itu Kelenteng Ho Tong Bio juga dikenal sebagai "ibu" dari 8 klenteng Tan Hu Cin Jin yang tersebar di beberapa lokasi di sekitar Banyuwangi, sekaligus kelenteng tertua. Kelenteng lain berlokasi di Besuki (Situbondo), Probolinggo, Jembrana, Tabanan, Kuta, dan Buleleng.

http://regional.kompas.com/read/2014/06/13/0835549/Dibangun.pada.1784.Kelenteng.Ho.Tong.Bio.Banyuwangi.Ludes.Terbakar?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp* www.ayojambi.com/

Senin, Februari 10, 2014

Perayaan Imlek Nasional 2565 Kembali Di Hadiri Presiden RI

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ny Ani Yudhoyono serta Wakil Presiden Boediono yang didampingi Ny Herawati Boediono menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2565/ 2014 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Jumat (07/2/201), sore.
Acara yang Perayaan Tahun Imlek 2565 Tingkat Nasional tahun  ini digelar oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) bertema "Pemimpin Sejati Berpegang Pada Cinta Kasih dan Kebenaran, Bukan Pada Keuntungan".

Presiden menilai bangsa Indonesia makin kokoh dalam kebersamaan antara etnis,  menghormati berbagai berbedaan, dan tidak saling mengganggu dan terpisahkan perbedaan etnis dan agama.

Hadir bersama Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, sejumlah  menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan lembaga negara, perwakilan negara sahabat, dan sekitar 5000 undangan dan umat Khonghucu dari berbagai daerah. Tampak pula, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) turut hadir.

Perayaan Imlek ke - 15 ini dihadiri  Perayaan ini diselenggarakan oleh "Majelis Tinggi Agama Khongucu Indonesia" (MATAKIN) sejak tahun 2000, yang mulai dilakukan sejak Presiden Gus Dur, kemudian Megawati dan SBY.

Sebelumnya, Ketua Matakin Wawan Wiratma menyampaikan harapan penganut Khonghucu kepada Presiden dalam acara perayaan Imlek hari ini. Menurut Wawan, umat Khonghucu berharap pemerintah membentuk Ditjen Agama Khonghucu di Kementerian Agama.

"Bolehlah kami memiliki Ditjen Agama Khonghucu sendiri, setara dengan ditjen yang telah dimiliki saudara-saudara kami lainnya. Tidak berlebihan harapan-harapan kami, dan saya harapkan pula seluruh umat Khonghucu berkontribusi menjaga kerukunan antar-umat beragama," ujar Wawan.

Presiden Minta Ditjen Khonghucu di Kemenag Segera Dibentuk
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merespons baik usulan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) mengenai pembentukan Direktorat Jenderal Khonghucu di Kementerian Agama. Presiden berharap pembentukan Ditjen Khonghucu bisa segera diwujudkan.

"Saya merespons baik usulan dari Matakin tadi dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Agung Laksono) sebagai Menteri Agama ad interim agar direspons dengan baik usulan mendirikannya Ditjen Khonghucu. Mudah-mudahan tidak dalam waktu lama bisa diwujudkan," kata Presiden saat menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2565 Kongzili di Jakarta Convention Center. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Jumat, Januari 31, 2014

Semarak menyambut Tahun Baru Imlek 2565

JAMBI - Menyambut Perayaan Tahun Baru Imlek 2565 merupakan sebuah momentum yang harus dirayakan bersama, karena perayaan tahun baru setahun hanya sekali, tinggal bagaimana masyarakat tionghoa merayakannya.
Tahun Baru Imlek yang lebih dikenal sebagai Tahun Baru Tionghoa tanggal 31 Januari 2014 atau Lunar Kalender Imlek Chia Gwee Chui It 2565, penyambutan kedatangan tahun baru imlek sudah terlihat sejak pukul 00.00 dini hari (31/1), umat Khonghucu mulai berdatangan ke tempat-tempat ibadah Kelenteng seperti di Kelenteng Siu San Teng yang berlokasi di kampung manggis, Rt 10 Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Mereka datang bersama keluarga sambil membawa aneka sajian diantaranya buah-buahan segar.

Berdasarkan hasil pantauan ayojambi.com, Jumat (31/01) dini hari, ratusan umat Khonghucu Jambi sudah mendatangi kelenteng terbesar di Kota Jambi untuk sembahyang bersama keluarga.

Antusias umat Khonghucu di Jambi untuk merayakan tahun baru Imlek sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan penuhnya tempat peribadatan di kelenteng untuk melakukan sembahyang memperingati moment tahunan sambil memanjatkan doa agar tahun Kuda Kayu memberikan kesejahteraan, kesehatan dan usaha lancar.

Ujar pengurus Kelenteng Siu San Teng, "Mereka (umat) sudah datang sejak jam 12 malam, terus ramai hingga siang. Biasanya jam 1 (siang) ke atas baru mulai sepi," katanya.

Imlek yang kini dirayakan masyarakat Khonghucu sebagai hari besar keagamaan (Tahun Baru China) awalnya adalah sebagai penanda awal masa bercocok tanam. Oleh sebab itu, Imlek bisa dilihat dari sudut pandang agama dan juga kebudayaan. Sedangkan Cap Go Meh merupakan satu kesatuan dari Imlek, yang merupakan puncak perayaan Tahun Baru masyarakat Tiongkok yang beragama Khonghucu.

Di Indonesia, perayaan Imlek sebelumnya dilarang. Baru di Era Presiden Abdurrahmad Wahid alias Gus Dur masyarakat Tionghoa di Indonesia diperbolehkan merayakannya. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Minggu, Januari 26, 2014

Sambut Imlek Umat Khonghucu Bersihkan Kelenteng

JAMBI - Menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2565 berbagai kelenteng di Jambi mulai mempersiapkan diri.

Seperti yang terlihat di Kelenteng MAKIN Sai Che Tien dan Kelenteng MAKIN Leng Chun Keng di Kawasan Koni IV, Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Berbagai persiapan mulai dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu (25-26/1-2014), seperti membersihkan Kim Sin para suci Sen Ming (patung dewa dewi) dari debu dan kotoran lainnya.

Secara perlahan, satu demi satu Kim Sin diturunkan dari altar lalu dibersihkan dengan menggunakan arak putih agar kualitas ornamen kayu tidak cepat rusak.

Sebelum membersihkan Kim Sin (patung) tentu saja dilakukan acara sembahyang guna meminta izin kepada para Sen Ming (dewa-dewa yang terdapat didalam kelenteng). Setelah dibersihkan patung-patung dewa kemudian dikembalikan ke posisi semula.

Untuk menambah keindahan bangunan kelenteng ini juga dipasangi aneka hiasan lampion dengan berbagai bentuk dan ukuran, pemasangan lampion merupakan tradisi warga keturunan china yang beragama Khonghucu menjelang perayaan imlek yang telah berlangsung selama ribuan tahun.

Dengan kegiatan bersih-bersih kelenteng dan pemasangan aneka lampion, diharapkan perayaan imlek di Jambi akan semakin semarak, sehingga umat Khonghucu yang berdoa pun akan semakin khusyuk dalam menjalankan ibadahnya.

Warga Khonghucu Jambi berharap, tahun baru imlek yang merupakan tahun Kuda Kayu nantinya dapat lebih mendatangkan kemakmuran serta keselamatan bagi bangsa dan negara. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Sabtu, Januari 18, 2014

佔碑獅子殿廟迎春獻演中國木偶劇

提線木偶演出提線木偶一劇照擺在舞台後的神壇
【本報訊】為迎接春節馬年的到來,佔碑獅子殿廟宇孔教會,於元月15日晚在廟宇址科尼街IV(Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung,),特邀來自中國的遊越新(譯音)率領的提線木偶劇團表演,以答謝神恩及娛樂善男信女。
當天雖然下了毛雨,但檔不住觀眾前來觀賞,較早時也祭拜神明,答謝神恩。
據知,提線木偶古稱“懸絲傀儡”,由偶頭、籠腹、四肢、提線和勾牌組成,高約兩尺。偶頭以樟、椴或柳木雕成,內設機關,五官表情豐富;竹製胸腹,手有文、武之分,舞槍弄棒,筆走龍蛇,把盞揮扇,妙趣橫生;腳分赤、靴、旦3種,勾牌與關節間有長約3尺的提線。近年來,木偶舞台演出區域擴展,泉州木偶劇團提線表演佔據整個舞台空間,提線可達6尺,難度大,但表現力大增。提線一般為16條,據木偶動作需要取捨,合陽線戲基本提線5條,做特技時可增加到30餘條,演來細膩傳神,技巧高超。自古及今,倍受稱讚。
本報記者明光報導/ Romy供圖

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20140118/145901.shtml

Kamis, Januari 16, 2014

Menyambut Imlek MAKIN Sai Che Tien Adakan Pentas Wayang Dari Tiongkok

JAMBI – Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien Jambi mengadakan pertunjukan Wayang “綫劇團”yang dikendalikan dengan tali dari atas.
Pertunjukan “Wayang” ini pertama kali dilakukan di Kelenteng MAKIN Sai Che Tien Jambi “印尼占碑省獅仔殿廟宇孔教會”untuk menyambut tahun baru Imlek 2565 yang jatuh pada tanggal 31 Januari 2014. selain itu wayang juga dipersembahkan kepara para suci shen ming yang duduk di dalam altar kelenteng.

Rombongan Wayang (綫劇團)dari boneka ini dipimpin oleh Yiu Wat Sin sebagai dalang yang sengaja di undang ke Jambi didatangkan dari Tiongkok.

Walaupun hujan rintik-rintik tidak menguragi minat masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan yang kali pertama mereka saksikan, walaupun masyarakat tidak memahami dialok dalam pertunjukan.

Sebelum pertunjukan dimulai, terlebih dahulu pemimpin dalang wayang melakukan sembahyang dengan memohon ijin dari para suci shen ming 神明 untuk melakukan pertunjukan wayang (綫劇團).

Menurut Ketua MATAKIN Kota Jambi yang juga ketua Kelenteng MAKIN Sai Che Tien, kita mau adakan pementasan Wayang di Kelenteng Sai Che Tien Jambi hari Rabu malam (15/1), wayang boneka yang terbuat dari kain. Sang dalang akan memainkan tali yang dihubungkan dengan boneka layaknya seperti wayang kulit.

Kata Js. The Lien Teng, untuk daerah lain seperti Sumsel, Jakarta dan daerah jawa petunjukan wayang sudah sering kali dipertontonkan kepada masyarakat tionghoa setiap ada acara besar di Kelenteng, namun untuk di Jambi baru pertama kali diadakan di Kelenteng MAKIN Sai Che Tien Jambi, ujar Js. The Lien Teng.

Tambah Js The Lien Teng, Panggung Potehi berhadapan dengan kelenteng Sai Che Tien, lantaran pertunjunkan Potehi dilakukan bersamaan dengan acara Kwan Teng sekaligus menyambut datangnya Tahun Baru Imlek 2565, namun dengan keterbatasanya anggaran waktu itu (tahun 2005), maka Potehi ditunda hingga kini, pementasan wayang 綫劇團 dipertunjukan untuk para shen ming yang berada di altar kelenteng dan di dalam kelenteng terdapat puluhan kim sin dari berbagai shen ming. Untuk mengadakan pertunjukan sejenis ini memerlukan dana yang besar dan mesti murni berasal dari pengurus kelenteng maupun sumbangan sukarela, tidak boleh main todong-todongan (memaksa), Kata Lien Teng.

Terlihat beberapa pengurus ini MATAKIN Kota Jambi, diantaranya Wakil Ketua MATAKIN Kota Huwanda Desswandhy, Sekretaris MATAKIN Kota Salim, Ketua Bidang FKUB Kota Jambi Robinhon (Romy) * www.ayojambi.com/

Wayang 綫劇團 Digelar Di Kelenteng MAKIN Sai Che Tien Jambi

JAMBI - Kondisi udara dingin lantaran beberapa hari ini hujan menguyur Kota Jambi, namun Kamis malam (15/1) tidak mengurangi minat ratusan masyarakat Kota Kota Jambi untuk datang ke kawasan Koni untuk menyaksikan pengelaran Wayang yang digelar oleh Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien “印尼占碑獅仔殿孔教会” yang beralamat di Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Kamis (15/1) malam.
"Wah menarik sekali Wayang 綫劇團. Baru kali ini saya menontonnya. Unik dan butuh pemahaman tersendiri untuk mengikuti alur ceritanya. Meski sekilas sama dengan pentas Wayang Golek atau Wayang Kulit, tapi masing-masing ada ciri khasnya tersendiri," ujar seorang penonton bernama Lenny (18).

Pertunjukkan Wayang, menjadi tontonan menarik, karena pertunjukkan ini baru kali pertama dipentaskan di Kelenteng Sai Che Tien 獅仔殿 Jambi, selama ini belum pernah ada kelenteng mengadakan acara seperti ini. Sehingga wajar jika mampu menyedot animo masyarakat kota Jambi untuk menyaksikannya. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Rabu, Januari 15, 2014

Saksikanlah Pementasan Potehi Pertama Kali Di Jambi

JAMBI - Malam Ini Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien yang beralamat di Jalan Koni IV mengadakan pertujukan kesenian wayang Potehi yang didatangkan dari negara panda.
Pertunjukkan Wayang Potehi, bakal menjadi tontonan menarik, karena pertunjukkan ini baru kali pertama diadakan Jambi. Seyogyanya pementasa Potehi dilakukan bersamaan Kwan Teng tahun 2005, karena keterbatasan anggaran maka diutamakan Kwan Teng

Pertunjukan spektakuler tersebut umumnya dipertunjukan dalam peresmian Kelenteng/ Miao dan pertunjukan Potehi juga untuk para kaisar jaman dahulu di Tiongkok.

Sedangkan di Indonesia sudah mengalami kaborasi dengan kesenian daerah. Pertunjukan Potehi biasanya diadakan pada malam sebelum malam Tahun Baru Imlek, Potehi berasal dari kata pou (kain), te (kantung) dan hi (wayang). Potehi disebut wayang boneka yang berasal dari Hokkian, Cina selatan. Kesenian ini dibawa oleh perantau etnis Tionghoa ke berbagai wilayah Nusantara pada masa lampau.

Ayo datang bersama saudara ke MAKIN Kelenteng Sai Che Tien untuk menyaksikan pementasan Potehi. (Romy)

Minggu, Januari 12, 2014

MAKIN Sai Che Tien Akan Adakan Wayang Potehi Dari China

JAMBI - Wayang Potehi merupakan salah satu jenis wayang khas Tionghoa yang berasal dari Cina bagian selatan. Kesenian ini dibawa oleh pemain dari Tiongkok yang sengaja di undang MAKIN Sai Che Tien Jambi.
Menurut informasi dari Ketua MATAKIN Kota Jambi yang juga ketua Kelenteng MAKIN Sai Che Tien, kita mau adakan pementasan Wayang Potehi di Kelenteng Sai Che Tien Jambi hari Rabu malam mulai, 15 Januari 2014 mendatang, pukul 17.00 Wib. Potehi berasal dari kata pou 布 (kain), te 袋 (kantong) dan hi 戯 (wayang). Wayang Potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kain. Sang dalang akan memasukkan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain.

Kata Js. The Lien Teng, untuk daerah lain seperti Sumsel, Jakarta dan daerah jawa petunjukan Potehi sudah sering kali dipertontonkan kepada masyarakat tionghoa setiap ada acara besar di Kelenteng, namun untuk di Jambi baru pertama kali diadakan di Kelenteng MAKIN Sai Che Tien Jambi, ujar Js. The Lien Teng. (Romy)* www.ayojambi.com/

Kamis, Januari 02, 2014

Pengisihan Roh Suci Men Shen (門神)


JAMBI - Kamis pagi (2/1-2014) Kelenteng MAKIN Gi Hong Tong Jambi (foto) mengadakan pengisihan roh suci Men Shen (門神) yang dipimpin Lim Tek Chong taushe dari China.
Berhubung kelenteng MAKIN Gi Hong Tong baru selesai di renovasi maka Men Shen (門神) yang ada disisi kanan dan kiri pintu masuk mesti dilakukan pengisihan roh suci Men Shen (門神), bila tidak dilakukan maka men shen tidak berfungsi sebagai penjaga pintu masuk. Sampai berita ini diturunkan, pengisihan roh masih berlangsung.

Siangnya MAKIN Gi Hong Tong lakukan sembahyang Ti Kong (Tuhan) dalam rangka menyambut sejit Un Cu Sam Tai (Sam Tai Kong) (Romy)  
* www.ayojambi.com/

Selasa, Desember 03, 2013

Tradisi Pernikahan Adat Tionghoa Yang Masih Bertahan

JAMBI - Pernikahan merupakan sebuah momen yang paling luar biasa dalam kehidupan manusia, dimana saat itu baik pria maupun wanita memutuskan untuk membentuk keluarga sendiri dan menyambung keturunan mereka. Hingga momen tersebut akan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya baik dari berbagai aspek. Masyarakat Tionghoa di Indonesia merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku/ marga yang masih mempercayai adat leluhurnya.
Dengan banyaknya kebutuhan yang harus dilengkapi dan kekurang pengetahuan dalam masalah pernikahan, calon pasangan mempelai akhirnya menyerahkan kepada orangtuanya untuk mempersiapkannya segala sesuatu.

Seperti Lili Lim (Lim Li Cen) memutuskan untuk menerima Rudy (Chien Siang Hau) sebagai calon pendampi hidupnya pada hari Senin, 2 Desember 2013 melalui antaran adat, dalam rangkaian adat Tionghoa dikenal dengan sebutan Sangpia, sedangkan prosesi pernikahan dilakukan pada hari Rabu, 4 Desember 2013.

Seusai Sangpia (Sangjit) dilakukan, siang harinya di rumah calon mempelai wanita mengadakan resepsi hari pertunangan dengan mengundang tetangga disekitar tempat tinggalnya serta sanak famili dari kedua belah pihak dan tidak ketinggalan juga teman-teman dekat keluarga calon mempelai wanita, jamuan sederhana dilakukan di rumah calon mempelai wanita yang berlokasi di Jalan Koni 1, Rt. 3, Kelurahan Talanhgjauh, Kecamatan Jelutung, kota Jambi.

Lili Lim (Lim Li Cen) merupakan adik Salim sekretaris MATAKIN Kota Jambi, maka tak heran resepsi pertunangan banyak dihadiri oleh petinggi dari majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Provinsi Jambi dan Kota serta tidak ketinggalan dari pengurus Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kota Jambi.

Hari dan waktu yang baik untuk melakukan Sangjit ini ditetapkan pada saat proses lamaran tersebut. Dalam prakteknya, Sangjit sering ditiadakan atau digabung dengan lamaran. Namun sayang rasanya meniadakan prosesi yang satu ini, karena makna yang terkandung di dalamnya sebenarnya sangat indah.“Secara harfiah, Sangjit dalam bahasa Indonesia berarti proses seserahan adat. Atau proses kelanjutan lamaran dari pihak mempelai pria dengan membawa persembahan ke pihak mempelai wanita.

Dalam budaya China, pernikahan yang akan dilaksanakan wajib harus memperhitungkan hari, jam dan tanggal baik bagi tradisi adat China. Yang diiharapkan nantinya, hari, tanggal dan jam baik tersebut adalah sebagai Do'a, sehingga kedua mempelai bisa menikmati kehidupan pernikahan mereka dengan bahagia sampai akhir hayat mereka.

Pada umumnya proses lamaran dilakukan kira-kira seminggu sebelum berlangsungnya pernikahan/ sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Lamaran merupakan pemberian barang dari mempelai pria untuk mempelai wanita yang nantinya akan digunakan oleh kedua calon mempelai untuk kehidupan setelah masa pernikahan. Barang yang diserahkan biasanya melambangkan kelanggengan, kesuburan dan juga kebahagiaan untuk pasangan. Yang unik dari barang lamaran pada adat ini ialah banyaknya nominal 9 (jiu) atau 8 (fat) yang menjadi kunci pokok langgeng dan berkembangnya kebahagiaan bagi kedua mempelai. (Romy)* www.ayojambi.com/

Kamis, November 28, 2013

Mulai 2014, Bikin KTP, KK, dan Akta Kelahiran Gratis!

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses pengurusan dan penerbitan semua dokumen kependudukan, mulai dari akta kelahiran, kartu tanda penduduk (KTP) elektronik, hingga akta kematian akan bebas dari pungutan biaya.
Hal ini tercantum dalam Rancangan Undang-Undang tentang Administrasi Kependudukan yang baru saja disahkan dalam forum rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Selasa (26/11/2013).

Wakil Ketua Komisi II DPR Arief Wibowo menuturkan, pengurusan dan penerbitan itu meliputi penerbitan baru, penggantian karena rusak atau hilang, perbaikan akibat salah tulis, dan atau akibat perubahan elemen data.

"Dengan demikian, diharapkan, semua warga negara dapat dengan mudah memiliki segala dokumen kependudukan yang diperlukan," ujar Arief saat membacakan laporan Komisi II DPR terkait proses pembahasan RUU yang sudah diusulkan sejak tahun 2012 ini.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, semua anggaran untuk penerbitan dokumen itu sudah ditanggung oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk sama-sama mengawasi aparatur perangkat daerah untuk memastikan bahwa tidak ada pungutan liar (pungli) yang terjadi dalam proses kepengurusan data kependudukan. Ia meminta agar masyarakat segera melapor jika ada aparat yang mengumpulkan pungli.

"Apa pun dokumen kependudukannya, mulai dari akta kelahiran, ada KTP, akta kematian, tidak boleh dipungut biaya. Semua anggaran itu akan dibiayai pemerintah pusat," katanya.

Sebelumnya, Gamawan menuturkan bahwa pemberlakuan biaya gratis dalam membuat dokumen kependudukan itu akan dimulai sejak awal Januari 2014. Pemerintah mengingatkan, aparat yang masih memungut biaya diancam dengan pidana dua tahun penjara atau denda seberat-beratnya Rp 25 juta.

Selain itu, semua penerbitan dokumen kependudukan dikeluarkan oleh dinas kependudukan dan catatan sipil (disdukcapil) di semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, warga tidak perlu lagi ke pengadilan hanya untuk mendapatkan akta kelahiran.

http://nasional.kompas.com/read/2013/11/26/1821506/
* www.ayojambi.com/

Selasa, November 26, 2013

Perkhin Pusat Menyerakan Kitab Suci Su Si Kepada Makin-Makin

JAMBI,ayojambi.com – Setelah selesai mensosialisasikan peran wanita dalam agama Khonghucu selama dua hari di Kota Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Barat. Rombongan Perempuan Khonghucu Indonesia (PERKHIN) Pusat yang dinahkodai oleh Gianti Setiawan.
Sebelum rombongan PERKHIN Pusat kembali ke Jakarta, mereka menyempatkan diri mengunjungi Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) di kota Jambi, ternyata kehadiran PERKHIN Pusat disambut oleh Sukardi ketua MAKIN Leng Chun Keng dan Gianti Setiawan ketua PERKHIN Pusat menyerahkan Kitab Suci Su Si kepada Sukardi, disamping itu Penasehat PERKHIN Pusat Hanida Harry juga menyerahkan buku-buku tentang agama Khonghucu kepada Sukardi.

Sebagaimana lazimnya setiap ada tamu yang berkunjung ke MAKIN-MAKIN Jambi, para tamu dijamu makanan dan minuman ala kadarnya, selain aneka kue-kue rombongan PERKHIN Pusat dijamu buah durien.

Seusai mengunjungi MAKIN Leng Chun Keng, PERKHIN Pusat melanjutkan perjalanan menuju Kelenteng MAKIN Sai Che Tien yang tidak jauh dari MAKIN Leng Chun Keng, Ketua PERKHIN Pusat diterima oleh Sekretaris MAKIN Sai Che Tien Handoko Thetro dan rohaniawan MATAKIN Jambi The Lien Teng.

Ketua PERKHIN Pusat beserta staf PERKHIN melihat altar Nabi Fuxi dan ruangan kursus bahasan Mandarin yang dimotori MAKIN Sai Che Tien sejak tahun 2009, tidak ketinggalan ketua PERKHIN Pusat menyerahkan Kitab Suci Su Si kepada Rohaniawan MATAKIN Jambi The Lien Teng diiringi penyerahan buku keagamaan Khonghucu. seusai dari Sai Che Tien, PERKHIN Pusat mengujungi Kelenteng Hok Kheng Tong yang belum bergabung menjadi MAKIN.

Selanjutnya rombongan menuju MAKIN Gi Hong Tong dikawasan kelurahan Payolebar, disini rombongan PERKHIN Pusat disambut ketua MAKIN Gi Hong Tong beserta istri dan beberapa pengurus kelenteng Gi Hong Tong.

Gianti Setiawan juga menyerahkan Kitab Suci Su Si kepada rohaniawan Gi Hong Tong Jambi, ketua PERKHIN Pusat juga memesan kepada MAKIN_MAKIN yang dikunjungi, agar Kitab Suci Su Si mesti sering dibaca, bukan sebagai barang pajangan maupun disimpan dalam lemari.

Tanggapan positif dari MAKIN disampaikan oleh Sukardi selaku ketua MAKIN Leng Chun Keng, “Kita merasa senang rombongan Perempuan Khonghucu Indonesia (PERKHIN) telah sudi mengunjungi kelenteng kita yang belum selesai dibangun”, sedangkan tanggapan dari Sekretaris MAKIN Sai Che Tien Handoko Thetro “Dengan kunjungan rombongan PERKHIN Pusat ini, mendorong semangat kami untuk mengembangkan Khonghucu di Jambi,” sedangkan unggapan Alex Sujanto selaku ketua MAKIN Gi Hong Tong yang sekaligus sebagai wakil MATAKIN Provinsi Jambi menyatakan bahwa kehadiran PERKHIN Pusat sangat bagus, apa lagi dengan mengunjungi satu persatu MAKIN yang ada di Kota Jambi sehingga tidak memicu rasa cemburu adanya pembedahan MAKIN, karena ada kabar bahwa PERKHIN hanya akan mengunjungi beberapa MAKIN saja, Tambah Alex bahwa prinsif di Jambi bedah dengan daerah lain, maka sebagai masukan jika berkunjungi ke Jambi mampir sebentar saja ke MAKIN-MAKIN, maka mereka akan merasa dihargai.

Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) di Jambi yang memiliki SK MATAKIN Pusat terdiri dari, 1. MAKIN Sai Che Tien (pertama berdiri tahun 2006),  2. MAKIN Kwan Kong Bio (Kuala Tungkal dan Sk nya telah mati), 3. MAKIN Leng Chun Keng, 4. MAKIN Gi Hong Tong, 5. MAKIN Gi Hong Tong, 6. MAKIN Leng San Keng Kuala Tungkal (Tanjab Barat), 7. MAKIN Lam Po Tong dan 8. MAKIN Seng To Keng, sedangkan beberapa kelenteng yang belum menyerahkan susunan pengurus untuk dijadikan MAKIN. (Romy)

Minggu, November 24, 2013

Empat Penjuru Adalah Saudara

JAMBI, yaojambi.com  – Sungguh mulia sekali Perempuan khonghucu Indonesia yang di singkat PERKHIN rela menempuh perjalanan lebih kurang 3 jam dari pusat Kota Jambi ke Kabupaten Tanjungjabung Barat (Kuala Tungkal) untuk membagi ilmu keagamaan kepada umat Khonghucu yang berada di kota Kuala Tungkal, sosialisasi dipimpin oleh ketua Perempuan Khonghcu Indonesia (PERKHIN) Pusat (23/11),
rombongan Perkhin bertolak dari Kota Jambi pukul 08.20 dan tiba di Kelenteng Makin Leng San Keng yang berlokasi di Parit Gompung pukul 11.30 WIB.
Rombongan Perkhin Pusat dan Provinsi Jambi disambut oleh ketua Makin Leng San Keng Alex Tay dan ketua Perkhin Leng San Keng Lystiani beserta pengurus Makin maupun Perkhin Kuala Tungkal.

Kehadiran Perkhin demi untuk berbuat kebajikan dan membagi ilmu pengetahuan tentang keagamaan kepada umat Khonghucu di kota Kuala Tungkal - Jambi, mereka rela mengambil cuti, meninggalkan keluarga maupun usaha hanya untuk memajukan perempuan Khonghucu Kuala Tungkal.

Sosialisasi mengenai peranan Perkhin yang dibawa naungan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) maupun Perkhin didalam wadah Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN). 

Kedatangan rombongan perempuan Khonghucu juga untuk bekal kepada Perkhin Tanjab Barat, bekal yang diberikan diantaranya, bagamana tatacara sembahyang (kebaktian) yang benar, tatacara memimpin melakukan doa kepada arwah yang telah wafat, bagaimana menghormati kepada yang lebih tua dan khotba keagamaan diselingi paduan suara.

Kunjungan kerja Perkhin ke Jambi bukan sekedar untuk bersenang-senang, melainkan untuk memberikan bekal kepada Perkhin Jambi dan Kabupaten Tanjab Barat agar kedepan masing-masing Perkhin mampu memberikan pelayanan kepada umat Khonghucu di Provinsi Jambi sebagai mitra kerja MATAKIN di daerah Jambi.

Gianti Setiawan Ketua Perkhin Pusat mengatakan, wanita bukan hanya dapat dibagian dapur sbagai pemegang konsumsi, perempuan Khonghucu juga bisa memimpin kebaktian dan ketua MAKIN maupun MATAKIN, “Banyak yang beranggapan bahwa tugas perempuan hanya dibagian dapur sebagai pensuplai konsumsi, namun sebanrnya perempuan juga bisa menjadi pemimpik kebaktian, menjadi Ketua MATAKIN atau ketua MAKIN.” Kata Gianti dihadapan puluhan umat Khonghucu Kuala Tungkal (Romy). 
* www.ayojambi.com/

Jumat, November 22, 2013

Srikandi Perkhin Bagi-Bagi Ilmu Ke Daerah

JAMBI, ayojambi.com – Sungguh mulia sekali, sebelas Srikandi Perempuan khonghucu Indonesia yang di singkat Perkhin telah tiba di Jambi dengan pesawat Citylink. Kehadiran Perkhin demi untuk berbuat kebajikan dan membagi ilmu pengetahuan keagamaan kepada umat Khonghucu di Jambi, mereka rela mengambil cuti, meninggalkan keluarga maupun usaha hanya untuk tabungan masa depan dikehidupan mendatang.
Kehadiran pengurus inti Perkhin Pusat ke Jambi adalah untuk melakukan sosialisasi mengenai peranan Perkhin dalam tubuh organisasi MATAKIN serta peran Perkhin didalam Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN), selain mensosialisasikan fungsi Perkhin, kedatangan rombongan perempuan Khonghucu juga untuk mengajarkan tatacara sembahyang (kebaktian) yang benar, tatacara memimpin sekolah minggu dan paduan suara.

Kunjungan kerja Perkhin ke Jambi bukan sekedar untuk bersenang-senang, melainkan untuk memberikan bekal kepada Perkhin Jambi agar kedepan mampu memberikan pelayanan kepada umat Khonghucu di Provinsi Jambi sebagai mitra kerja MATAKIN.

Hasil pantauan Reporter China Town ke beberapa MAKIN yang ada di Kota Jambi, sampai hari Rabu (20/11) mereka baru menerima pemberitahuan dari Perkhin Jambi akan ada kunjungan kerja Perkhin Pusat ke daerah Jambi dan kabupaten Tanjung Jabung Barat (kuala tungkal).

Gianti Setiawan Ketua Perkhin Pusat mengatakan, untuk kali pertama Perkhin Pusat menurunkan pengurus yang begitu banyak, pada hal semua pengurus Perkhin pusat mempunyai pekerjaan didaerah masing-masing, bahkan ada yang menjadi guru agama disekolahan, ada yang bekerja di perusahaan swasta, namun demi untuk memberikan sedikit bekal kepada Perkhin Jambi, maka mereka (pengurus Perkhin) rela tinggali pekerjaan, keluarga selama tiga hari untuk ke Jambi, domisili pengurus Perkhin Pusat ada yang tinggalnya di Bandung, Bogor, Tasik Malaya, Solo, Karawang dan Tangerang.

Sebelum menutup pembicaraan, ujar pengurus Perkhin Pusat, kami juga ada kesibukan masing-masing kalau mau sekedar jalan-jalan, kami gak bakal pilih Jambi lah.

Kedatangan Perkhin Pusat semestinya mendapatkan respon yang positif terhadap peran MATAKIN di Jambi untuk tabungan masa depan dikehidupan mendatang, maka mari kita berbuat kebajikan. (Romy) 
* www.ayojambi.com/