Rabu, Januari 23, 2013

Pembangunan Kelenteng Makin Leng San Keng Menunggu Ijin Bupati

KUALA TUNGKAL – Pahala bagi orang yang melakukan kebajikan membangun tempat-tempat ibadah. besar kecilnya bibit kebaikan yang ditanamkan oleh seseorang.? "Menanam bibit baik atau benih kebajikan" ialah melakukan amal kebaikan.
Beberapa hari lalu, sebelum prosesi pencarian Feng Shui melalui roh suci (shen ming) Sam Tai Kong/Un Chu Sam Tai, ketua umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) pusat menyepatkan diri menyambangi Makin Leng San Keng yang teletak di Jalan Prof. Dr. Sri Soedewi, Rt. 21, Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi. Kedatangan orang nomor 1 di Matakin Pusat, Xs. Wawan Wiratma sebagai kunjungan rutin ke daerah-daerah. Namun karena kedatangan tidak tepat dengan rencana pencarian Feng Shui.

Kelenteng Makin Leng San Keng Kuala Tungkal, merencakan membangun Kelenteng sebagai tempat ibadah umat Khonghucu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, namun sangat disesali, permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diajukan pengurus Kelenteng Makin Leng San Keng belum terbit, mengingat hari baik yang telah ditentukan oleh roh suci yang tidak boleh dilanggar yaitu Cap Jie Gwee Cap It, imlek 2563 atau nasional jatuh pada tanggal 22 Januari 2013. mau tidak mau pengurus kelenteng melakukan pencarian Feng Shui, untuk pembangunan akan dilakukan setelah mendapatkan ijin Bupati Tanjab Barat.

Mengingat ruang tempat ibadah umat Khonghucu di Kelenteng Makin Leng San Keng  yang sudah tidak mampu untuk menampung jumlah umat di Kuala Tungkal, maka Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng Leng San Keng berusaha untuk membangun kelenteng baru untuk umat Khonghucu, seperti kata ketua Makin Leng San Teng, Alex Tay “Mengingat kelenteng lama yang tidak mampu menampung umat Khonghucu di Kuala Tungkal yang berjumlah 149/ orang,” maka kita akan bangun kelenteng yang baru. Karena tanah di kelenteng lama akan diambil pemiliknya. Kata Alex Tay.

Ujar Ketua Makin Leng San Keng, Alex Tay, melakukan menimbunan tanah merah agar sebelum membangun kelenteng, kita akan lakukan Tek Tui (bahasa hok kien) yang artinya mencari posisi induk bangunan kelenteng melalui petunjuk sang Shen Ming (dewa), “Kita tunggu ijin Bupati Tanjab Barat, baru lakukan Tek Tui” kata Alex Tay diserah melihat pekerja menimbun tanah.

Jelaslah bahwa beramal adalah harus dengan sungguh mengerjakannya, "Beramal" jangan memikirkan keuntungan, disinilah "Pintu menanamkan kebajikan".

Selain Kelenteng Leng San Keng, sebagai tempat ibadah umat Khonghucu bagi yang beragama khonghucu juga bisa sebagai ojek wisata bagi masyarakat khususnya Tanjab Barat dan umumnya masyarakat tanah air Indonesia, “Ini memang suatu hal yang menggembirakan bagi umat Khonghucu Kuala Tungkal.” (Romy)