TANJAB BARAT - Sebagaimana biasanya, apabila hendak membangun kelenteng baru, pertama-tama adalah melakukan sembahyang kepada To Tie Kong (Dewa Bumi), karena To Te Kong penguasa bumi, sebelum dilakukan sembahyang kepada To Tie Kong. Terlebaih dahulu meminta petunjuk melalu roh suci (shen ming).
Seperti di Jambi, setiap kali umat Khonghucu hendak membangun kelenteng baru maupun merenovasi kelenteng lama, sebelumnya mereka harus memintai petunjuk dari para suci shen ming (dewa) utama. Seperti di kelenteng Makin Leng San Keng yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Sri Soedewi, Rt. 21, Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, Selasa pagi (22/1-2013). Sebelum mereka melakukan pembangunan kelenteng baru, mereka meminta petunjuk dari soh suci She Kong (shen ming utama), setelah mendapatkan petunjuk hari/ bulan baik dari She Kong, maka mereka akan lakukan pencarian Feng Shui melalui kio (kursi tandu) yang berisi roh suci Sam Tai Kong (Un Chu Sam Tai) yang pakar dalam mencarian posisi letak kelenteng yang hendak dbangun.
Sebelumnya mereka melakukan sembahyang kepada To Tie Kong (dewa Bumi) melalui seorang taoshe, dilokasi yang akan dibangun kelenteng, diletak dua buah meja berwarna merah tua, diatas meja terketak tiga shen ming, diantaranya Hien Tien Siong Te, terus Un Cu Sam Tai (Sam Tai Kong) dan She Kong diposisi kanan, selain itu ada beberapa sesajian.
Seusai sembahyang, mereka (pengurus membakar kertas sembahyang disekitar lokasi yang akan dibangun kelenteng, seusai membakar kertas sembahyang, ada beberapa orang mulai mengundang roh suci Sam Tai Kong yang didudukan di tandu merah (diarek Hokkien KIO) lalu beberapa pengurus mengundang roh shen ming sambil membakar kertas tong kim be (kartas berwarna kuning yang ada gambar kuda).
Tandu tersebut dipikul oleh dua orang, setelah roh shen ming merasuki kim sin tersebut, tandu tersebut akan bergoyang sendiri dan rasanya berat, sipemikul tandu akan ikuti kemanapun arah perginya tandu tersebut, kedua orang yang memangkul tandu tidak mampuh untuk menahannya kehendak Sam Tai Kong.
Ternyata pencarian Feng Shui melalui ritual ini, tidaklah semudah yang kita bayangkan, terbukti sejak pukul 9.00 hingga jam 10.00 liwat belum ada tanda-tanda kedatangan Sam Tai Kong. Setelah ketua Kelenteng Makin Leng San Keng memohon kedatangan soh suci Sam Tai Kong melalui dupa (hio) baru ada tanda tandu tersebut bergoyang-goyang.
Ternyata kedatangan Sam Tai Kong yang merasuki tandu yang dipikul tim dari Matakin Provinsi Jambi goyangnya semakin kencang, sampai-sampai beberapa kali pemanggul tandu terjatuh, bahkan ada yang masuk ke semak-semak berair. Posisi Fung Shui yang telah ditentukan adalah pertama pintu masuk kelenteng, lalu altar Tie Kong (Tuhan) dan terakhir altar para suci shen ming.
Seusai mencari posisi Feng Shui, rombongan pemanggul tandu dan pengurus Matakin Provinsi Jambi kembali ke Jambi dengan mengunakan empat kendaraan pribadi (Romy)
Sebelumnya mereka melakukan sembahyang kepada To Tie Kong (dewa Bumi) melalui seorang taoshe, dilokasi yang akan dibangun kelenteng, diletak dua buah meja berwarna merah tua, diatas meja terketak tiga shen ming, diantaranya Hien Tien Siong Te, terus Un Cu Sam Tai (Sam Tai Kong) dan She Kong diposisi kanan, selain itu ada beberapa sesajian.
Seusai sembahyang, mereka (pengurus membakar kertas sembahyang disekitar lokasi yang akan dibangun kelenteng, seusai membakar kertas sembahyang, ada beberapa orang mulai mengundang roh suci Sam Tai Kong yang didudukan di tandu merah (diarek Hokkien KIO) lalu beberapa pengurus mengundang roh shen ming sambil membakar kertas tong kim be (kartas berwarna kuning yang ada gambar kuda).
Tandu tersebut dipikul oleh dua orang, setelah roh shen ming merasuki kim sin tersebut, tandu tersebut akan bergoyang sendiri dan rasanya berat, sipemikul tandu akan ikuti kemanapun arah perginya tandu tersebut, kedua orang yang memangkul tandu tidak mampuh untuk menahannya kehendak Sam Tai Kong.
Ternyata pencarian Feng Shui melalui ritual ini, tidaklah semudah yang kita bayangkan, terbukti sejak pukul 9.00 hingga jam 10.00 liwat belum ada tanda-tanda kedatangan Sam Tai Kong. Setelah ketua Kelenteng Makin Leng San Keng memohon kedatangan soh suci Sam Tai Kong melalui dupa (hio) baru ada tanda tandu tersebut bergoyang-goyang.
Ternyata kedatangan Sam Tai Kong yang merasuki tandu yang dipikul tim dari Matakin Provinsi Jambi goyangnya semakin kencang, sampai-sampai beberapa kali pemanggul tandu terjatuh, bahkan ada yang masuk ke semak-semak berair. Posisi Fung Shui yang telah ditentukan adalah pertama pintu masuk kelenteng, lalu altar Tie Kong (Tuhan) dan terakhir altar para suci shen ming.
Seusai mencari posisi Feng Shui, rombongan pemanggul tandu dan pengurus Matakin Provinsi Jambi kembali ke Jambi dengan mengunakan empat kendaraan pribadi (Romy)