Minggu, April 21, 2013

Lebih Baik Masing-Masing Agama Berdiri Sendiri

JAMBI, ayojambi.com - Demi kerukunan beragama di Jambi, dari masing-masing agama mesti saling hormat menghormati, jangan sampai terjadi gabungan satu agama dengan agama yang lain dalam satu wadah (tempat ibadah), demikian pandangan Walikota Jambi HR Bambang Priyanto saat ditanyai wartawan di sela donor darah di kelenteng Makin Hok Kheng Tong Jambi kemarin (20/4-2013).
Selain itu menurut pendapat beberapa alim ulama di Jambi, pengabungan beberapa agama menjadi satu wadah (Sinkretisme) itu akan menyesatkan umat, karena masing-masing agama ajarannya berbeda-beda dan asal muasal agamapun berbeda, seperti saat ini yang dikenal dengan sebutan tempat Ibadah Tridarma, di ditempat Ibdah Tridarma terdapat beberapa kepercayaan yang di gabungkan dalam satu altar, diantaranya kim sin Khonghucu, rupang Buddha dan kim sin Tao, dari ketiganya sudah beda ajaran dan asalnya seperti tempat Khonghucu adalah Kelenteng/ Littang/ Miao, sedangkan Buddha ada di Vihara/ Cetiya. Disamping itu juga membingungankan masyarakat awam, hingga mereka (umat) ketempat vihara lalu ke kelenteng-kelenteng dari kedua unsur agama yang jauh berbeda, bahkan ada beberapa nama dewa diganti namanya, diantanya “Hok Tek Tjen Sen” (Tua Pek Kong) menjadi Dewa Amurba Bumi, “Kwan Kong” jadi Satya Dharma, “Maco” menjadi Dewa Tara.

Selain itu, banyak rekan-rekan jurnalis dikibuli oleh narasumber, maka seringkali terjadi kesalahan fatal dalam penafsiran, seperti dalam penulisan di beberapa media terkemukan, salah dalam penulisam, masalahnya penulis (jurnalis) bukan berasal dari etnis tionghoa, sehingga dengan mudah dipeletisir oleh narasumber-narasumber yang tidak indahkan tata krama di dalam beragama. Sebagai contoh dalam penulisan yang terdapat dimedia nasional, kelenteng alias vihara dan lain sebagainya (dapat lihat fotonya).

Yang jadi pertanya dari kalangan jurnalis, lalu apa fungsi dan tugas dari Kementerian Agama RI? Yang semestinya hal-hal tersebut tidak akan terjadi apabila petugas dari Kementerian Agama RI memberikan bimbingan berdasarkan Peraturan Pemerintah Repubrik Indonesia, Nomor 55 Tahun 2007 dan Pengakuan Angie Tjetje, Tridarma Itu Tidak Ada simak di : http://yinnihuaren.blogspot.com/2011/12/aggie-tjetje-tridharma-itu-tidak-ada.html (Romy)