Senin, September 14, 2015

Belum Bertemu, Greenpeace Sebut Jokowi Sibuk Jalan-Jalan

 Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot 
Nurmantyo (tengah) dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti (kiri) 
meninjau lokasi kebakaran lahan di Desa Pulo Keronggan, 
Kec Pedamaran Timur, Ogan Komering Ilir, Sumsel, 
Minggu (6/9). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi pencinta lingkungan Greenpeace Indonesia memiliki keinginan untuk bertemu langsung dengan Presiden Indonesia Joko Widodo untuk membicarakan kebakaran lahan atau hutan di Indonesia yang semakin parah. Sayangnya hingga kini rencana belum terealisasikan.
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Teguh Surya mengatakan bahwa rencana tersebut sudah dibuat sejak lama. Namun dengan nada menyindir, Teguh mengatakan bahwa Jokowi sedang sibuk.

"Pak Presiden itu sibuk jalan-jalan," kata Teguh saat ditemui di jumpa pers perihal kebakaran lahan dan hutan, Kamis (10/9).

Menurut Teguh, Jokowi saat ini lebih sibuk dengan urusan-urusan yang tidak ada hubungannya dengan perlindungan terhadap lingkungan. Hingga kini belum ada tanda-tanda keseriusan Jokowi untuk berkomunikasi baik dengan Greenpeace.

Berdasarkan pengamatan Greenpeace Indonesia, terakhir Jokowi membahas soal kebakaran hutan dengan warga adalah saat dia mengunjungi Sungai Tohor di Riau pada November 2014 lalu.

Saat itu Jokowi berencana untuk membangun sekat kanal yang berfungsi membasahi lahan gambut agar tidak bisa dibakar oleh oknum tak bertanggungjawab. Sayangnya hingga kini rencana tersebut seakan hilang begitu saja karena tak terlihat dampaknya.

"Pak Presiden seharusnya menyediakan waktu khusus untuk bertemu dan berkonsultasi dengan masyarakat," kata Teguh.

Teguh meminta Jokowi jangan lagi mengumbar janji yang pada akhirnya tidak dilaksanakan. Lebih utama untuk memenuhi atau melaksanakan janji-janji terdahulu sebelum memberikan janji yang lain.

"Operasi penanganan juga harus dipimpin langsung oleh presiden dan jangan oleh menteri. Jika Pak Presiden yang pimpin langsung maka situasi akan lebih baik," kata Teguh.

Greenpeace Indonesia menjadi salah satu lembaga yang menyayangkan sikap pemerintah terkait lingkungan dan penanganan kebakaran lahan atau hutan dalam rentang hampir 20 tahun tersebut. Apalagi, kebakaran lahan tidak terjadi di satu tempat saja, melainkan hampir di semua pulau utama di Indonesia.

"Kebakaran hutan bukan baru terjadi kemarin, tapi sudah 18 tahun. Bahkan jika dihitung sejak medio 1980-an artinya sudah 30 tahun terjadi," kata Teguh.

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150910145005-20-77898/belum-bertemu-greenpeace-sebut-jokowi-sibuk-jalan-jalan/
* www.ayojambi.com/