Selasa, Mei 18, 2010

Pasien Jamkesmas Masuk RSUD Raden Mettaher

JAMBI - Resmiati, sipenderita kanker payudara yang operasinya ditangguhkan Juni mendatang, Senin kemarin (17/5) menjalani rawat inap di RSUD Raden Mattaher. Pasien Jamkesmas ini sempat khawatir dengan penundaan operasi dari RS dengan alasan kamar penuh.

Resmiyati didampingi suami, anak, saudara serta beberapa tetangga, datang ke RSUD untuk melakukan pemeriksaan. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Resmiati langsung diperiksa oleh dokter spesialis bedah, Riadi Ali. SpB. ONK.

Tetangga Resmiati, Nuramah mengatakan kondisi Resmi sudah sangat mengkhawatirkan. Di kampungnya ia tergolong keluarga yang tidak mampu. Ia dan tetangga di kampung merasa sangat prihatin dengan kondisi Resmiati. Untuk meringankan sipenderita "Warga kampung sempat mengumpulkan uang Rp 2.000 per orang untuk disumbangkan," katanya.

Keprihatinannya muncul ketika suatu saat anak Resmiati hendak membeli kapas untuk menutup luka penyakit ibunya namun tidak mempunyai uang. Maka dengan inisiatif dan kesadarannya,   ia bersama beberapa tetangga mengumpulkan uang. Saat ini, sumbangan telah terkumpul  Rp 2 juta.

Sebelumnya dari hasil biopsi dokter, Resmiati dinyatakan positif kanker payudara. Sementara itu dari hasil rontgen, diketahui kanker payudara Resmiati stadium lanjut. "Saya menyatakan kondisi pasien sudah dalam stadium lanjut," kata Riadi.

Menurut Riadi kanker telah melakukan metastasis atau penyebaran sampai dengan paru-paru, harus dilakukan  kemotrapi. Riadi mengatakan kemotrapi adalah memasukkan obat melalui infus, untuk itu harus dirawat semalam. Baru setelah kondisi sudah membaik baru akan dilanjutkan dengan operasi.

"Saat ini akan kemoterapi dahulu, lihat perkembangan hasil kemo, kalau membaik akan diusahakan untuk operasi," jelas Riadi dihadapan para wartawan.

Namun sebelum itu, berhubung terdapat benjolan di payudara dan waktu perawatan lama terlalu lama, maka dokter mengambil inisiatif untuk membuang dan membersihkan dahulu benjolan tersebut baru kemudian akan dilakukan kemotrapi.

Dipercepat, Mengenai pelayanan yang akan diterima oleh Resmiyati, dokter Riadi Ali menyatakan mulai kemarin,  pasien akan menjalani rawat inap. Di RSUD ia akan diberi pengobatan dan perawatan.

Karena saat ini kanker sudah sampai ke paru-paru, maka dokter akan mencoba mempercepat jadwal operasinya. Keputusan itu diambil karena penyakit ini  tergolong ganas dan berbahaya.

Saat ini penjadwalan sesuai urutan, sudah ada jadwal yang diatur oleh suster. Rencananya pasien  akan dioperasi tanggal 12 Juni 2010, namun Riadi mengatakan akan mencoba mempercepatnya. "Saya sudah pesan akan dipercepat kalau ternyata penyakitnya kanker," katanya.

Sementara itu, Direktur Pelayanan RSUD Mattaher, dr Emanuel Sitepu mengatakan bahwa biaya perawatan di RSUD adalah gratis karena pasien mempunyai Jamkesmas. "Semuanya dijamin oleh pemerintah, dibebankan pemerintah semuanya," ujarnya. (team)