MUARO JAMBI – Untuk rasa ribuan Mahaasiswa IAIN Sultan Thaha yang tergabung dalam keluarga besar mahasiswa (KBM) IAIN STS Jambi ini, semula berlangsung tertib didepan pintu gerbang universitas.
Dengan membawa berbagai poster, para mahasiswa menuntut agar pihak Kampus segera menghapuskan biaya praktikum sebesar 300 hingga 500 ribu rupiah persemester, karena dianggap tidak jelas peruntukannya.
Kericuhan terjadi, setelah para Dekan dan Rektor IAIN yang menemui mahasiswa menolak penghapusan biaya pratikum yang selama ini dibebankan kepada para mahasiswa, karena terbentur adanya peraturan Pemerintah.
Selain membakar ban mobil bkas dan melempari kaca kampus dengan batu dan botol air mineral, seorang anggota Kepolisian yang berpakaian preman mencoba menangkap seorang Demonstran yang nyaris dipukuli beramai-ramai oleh mahasiswa.
Setelah 30 menit berorasi didepan pintu gerbang kampus, beberapa Dekan dan Rektor IAIN Jambi bersedia menemui para mahasiswa. Namun sayangnya, permintaan mahasiswa agar pihak kampus menghapuskan biaya praktikum, tidak dapat dipenuhi, karena terbentur dengan peraturan pemerintah.
Tidak puas dengan jawaban dari sang Rektor, akhirnya mahasiswa membakar ban bekas didepan gerbang kampus, kericuhan pecah ketika seorang petugas Polisi yang berpakaian preman mencoba menangkap seorang mahasiswa yang diduga sebagai provokatol, penangkapan tersebut memicu protes dan kemarahan mahasiswa lain yang beramai-ramai mengejar petugas hingga kebelakang gerbang kampus, aksi tersebut tidak berlanjut karena korlap segera mengamankan aksi massa. (nug)
Dengan membawa berbagai poster, para mahasiswa menuntut agar pihak Kampus segera menghapuskan biaya praktikum sebesar 300 hingga 500 ribu rupiah persemester, karena dianggap tidak jelas peruntukannya.
Kericuhan terjadi, setelah para Dekan dan Rektor IAIN yang menemui mahasiswa menolak penghapusan biaya pratikum yang selama ini dibebankan kepada para mahasiswa, karena terbentur adanya peraturan Pemerintah.
Selain membakar ban mobil bkas dan melempari kaca kampus dengan batu dan botol air mineral, seorang anggota Kepolisian yang berpakaian preman mencoba menangkap seorang Demonstran yang nyaris dipukuli beramai-ramai oleh mahasiswa.
Setelah 30 menit berorasi didepan pintu gerbang kampus, beberapa Dekan dan Rektor IAIN Jambi bersedia menemui para mahasiswa. Namun sayangnya, permintaan mahasiswa agar pihak kampus menghapuskan biaya praktikum, tidak dapat dipenuhi, karena terbentur dengan peraturan pemerintah.
Tidak puas dengan jawaban dari sang Rektor, akhirnya mahasiswa membakar ban bekas didepan gerbang kampus, kericuhan pecah ketika seorang petugas Polisi yang berpakaian preman mencoba menangkap seorang mahasiswa yang diduga sebagai provokatol, penangkapan tersebut memicu protes dan kemarahan mahasiswa lain yang beramai-ramai mengejar petugas hingga kebelakang gerbang kampus, aksi tersebut tidak berlanjut karena korlap segera mengamankan aksi massa. (nug)
