JAMBI - Vihara Jaya Manggala yang terletak di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Lebakbandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi menggelar pelatihan Samanera (latihan jadi Bhikkhu/ Bhikkuni) dan Atthasila (melatih jalankan 5 sila Buddha). Acara dilaksanakan dari tanggal 26 Juni hingga 10 Juli 2009.
Menurut Bhikku Atimedho Thera, acara tersebut diikuti sekitar 30 peserta terdiri atas 18 laki-laki dan 12 wanita.
Kegiatan itu sangat bermanfaat bagi umat untuk melatih kepribadian seseorang, peserta benar-benar dilatih untuk mengikuti sepuluh sila yang dasar ajaran Buddha. “Apalagi saat ini merupakan waktu liburan.”
Satu per satu peserta calon samanera harus merelakan rambut mereka dipotong (plonco), dan mereka berkewajiban untuk mengikuti segala peraturan yang sehari-hari dilakukan oleh senior mereka (Bhikkhu).
Ada tiga Bhikku yang khusus untuk pencukuran rambut, mereka terlihat sangat berhati-hati saat pencukuran berlangsung. Para peserta tampak sangat menikmati acara tersebut. Untuk diketahui, samanera adalah posisi atau tingkat yang harus dilalui sebelum menjadi seorang Bhikkhu/ Bhikkhuni. Samanera merupakan panggilan untuk laki-laki dan Atthasila senutan perempuan. “ namun kedudukannya sama, yaitu harus mengikuti sila-sila yang diajarkan oleh sang Buddha,” ujarnya.
Mereka juga menjalani salah satu tradisi yang disebut Pindapatta yang didahului oleh para Bhikkhu/ Bhikkhuni dengan cara berjalan kaki dengan kepala tertunduk sambil membawa Patta/ Patra (mangkok makanan) untuk menerima memperoleh dana makanan dari umat sepanjang perjalanan, namun Pindapatta yang dilaksanakan oleh Vihara Jaya Manggala tidak diikut sertakan peserta attasila. (Rom/Pi)
Menurut Bhikku Atimedho Thera, acara tersebut diikuti sekitar 30 peserta terdiri atas 18 laki-laki dan 12 wanita.
Kegiatan itu sangat bermanfaat bagi umat untuk melatih kepribadian seseorang, peserta benar-benar dilatih untuk mengikuti sepuluh sila yang dasar ajaran Buddha. “Apalagi saat ini merupakan waktu liburan.”
Satu per satu peserta calon samanera harus merelakan rambut mereka dipotong (plonco), dan mereka berkewajiban untuk mengikuti segala peraturan yang sehari-hari dilakukan oleh senior mereka (Bhikkhu).
Ada tiga Bhikku yang khusus untuk pencukuran rambut, mereka terlihat sangat berhati-hati saat pencukuran berlangsung. Para peserta tampak sangat menikmati acara tersebut. Untuk diketahui, samanera adalah posisi atau tingkat yang harus dilalui sebelum menjadi seorang Bhikkhu/ Bhikkhuni. Samanera merupakan panggilan untuk laki-laki dan Atthasila senutan perempuan. “ namun kedudukannya sama, yaitu harus mengikuti sila-sila yang diajarkan oleh sang Buddha,” ujarnya.
Mereka juga menjalani salah satu tradisi yang disebut Pindapatta yang didahului oleh para Bhikkhu/ Bhikkhuni dengan cara berjalan kaki dengan kepala tertunduk sambil membawa Patta/ Patra (mangkok makanan) untuk menerima memperoleh dana makanan dari umat sepanjang perjalanan, namun Pindapatta yang dilaksanakan oleh Vihara Jaya Manggala tidak diikut sertakan peserta attasila. (Rom/Pi)
