JAMBI - Dinas Kehutanan Provinsi Jambi meningkatkan operasi pencegahan pembalakan liar guna mempertahankan keutuhan hutan yang tersisa dan mencegah kian mengganasnya harimau sumatera yang telah membunuh enam orang di Kabupaten Muarojambi selama dua bulan terakhir.
Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Frans Tandipau di Jambi, Sabtu (28/2), mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat edaran kepada pimpinan daerah dan dinas kehutanan kabupaten di Provinsi Jambi, terutama Kabupaten Muarojambi, untuk meningkatkan operasi pembalakan liar.
"Operasi terpadu dengan melibatkan berbagai instansi terkait akan gencar dilakukan untuk mempertahankan hutan yang tersisa dan habitat hewan yang dilindungi, terutama harimau," katanya.
Operasi pemberantasan pembalakan liar, baik secara terpadu maupun operasi khusus dinas kehutanan, secara rutin terus dilakukan, tetapi tidak dipublikasikan karena dikhawatirkan para perambah hutan itu melarikan diri sebelum aparat datang.
Sebagian besar operasi yang dilakukan, baik terpadu maupun khusus oleh masing-masing instansi, hanya mendapatkan barang bukti atau temuan kayu tak bertuan karena pelakunya keburu kabur.
Dalam keterangan terpisah, Kabid Humas Polda Jambi AKBP Syamsudin Lubis mengatakan, jajaran Polda Jambi tidak pernah berhenti dalam menumpas aksi pembalakan liar dan ke depan akan terus ditingkatkan.
Berkurangnya hutan tempat hidup dan berkembangnya hewan yang dilindungi itu tidak saja disebabkan oleh aksi pembalakan, tetapi juga pengembangan berbagai sektor ekonomi, seperti perkebunan dan pertambangan lewat pengalihan fungsi kehutanan.
"Mengatasi amukan harimau sumatra itu, perlu melibatkan berbagai instansi terkait untuk mencarikan solusi yang tepat, seperti mempertahankan hutan untuk tidak dialihfungsikan, menggiring atau menempatkan hewan tersebut di areal hutan tertentu, termasuk operasi pemberantasan pembalakan liar," kata Syamsudin Lubis. (XVD/Kompas)