Seiring dengan berkembangnya teknologi, makin berkembang pula metode kejahatan/penipuan. Tentu saja kita masih ingat tentang penipuan sms yang paling terkenal "Mama minta pulsa". Berikut ini adalah jenis penipuan melalui telepon dan sms yang kerap terjadi dimasyarakat :
1. Jika kamu merasa tidak mengikuti undian berhadiah maka mustahil kamu memenangkan hadiah.
Ini adalah sebuah logika sederhana dimana kamu memang tidak merasa mengikuti undian hadiah apapun tapi anda mendapat sms atau telepon yang menyatakan anda memenangkan hadiah berupa puluhan juta uang tunai atau mobil. Bila kamu mendapati telepon atau sms yang demikian bisa dipastikan 99% adalah sebuah kebohongan/penipuan. Meski dalam beberapa kasus ada juga sebuah undian berhadiah (biasanya diselenggarakan pihak Bank) yang mengikutkan anggotanya secara otomatis tanpa melalui proses pendaftaran.
Penipu juga biasanya menggunakan nomor GSM, dan menurut saya ini adalah salah satu cara yang menurut saya paling mudah untuk menilai apakah sms tersebut dari pihak bank asli atau penipu. Sekarang bayangkan saja sebuah logika sederhana :
Apakah pihak bank tidak punya sebuah nomor telepon kabel atau sebuah nomor customer service ?
Kenapa malah menghubungi menggunakan nomor telepon GSM murahan ?
2. Meminta kamu untuk ke ATM segera.
Ini adalah jenis penipuan yang menggunakan metode telepon hipnotis. Dimana sang penipu berusaha menggiring korban untuk segera ke ATM dan membujuk korban untuk mengirim sejumlah uang. Apabila kamu mendapati telepon semacam ini maka berhati-hatilah, saran saya tutup telepon dengan segera untuk menghindari anda semakin terjerumus dalam hipnotis kata-katanya.
Saya pernah menjumpai kasus dimana kerabat saya sedang mengiklankan rumah di media masa lokal untuk dijual. Selang beberapa lama beliau mendapat telepon yang tertarik dengan rumah tersebut dan akan segera mengirim sejumlah uang untuk DP. Singkat cerita kerabat saya tersebut dia giring untuk ke ATM segera. Beruntunglah di rekening kerabat saya tersebut tak ada uang yang mencukupi untuk ditransfer. Gagallah usaha sang penipu.
3. SMS mengaku saudara yang terkena musibah.
Beberapa teman saya pernah terjerumus ke dalam sms seperti ini, bahkan mereka mengaku sempat kehilangan uang beberapa ratus ribu. Berhati-hatilah dalam menerima sms dengan nomor asing yang mengaku saudara atau teman dekat anda. Saya pernah mendengar rumor bahwa ada orang dalam dari pihak operator seluler yang menjual data-data pemilik nomor. Mungkin dengan cara inilah sang penipu berhasil mendapatkan data korban tentang : Siapa nomor yang sering kita hubungi ? Siapa ayah dan Ibu kita ? Dimana kamu bekerja ? dan sebagainya.
http://www.proseluler.com/2013/12/tips-menghindari-penipuan-melalui.html
* www.ayojambi.com/
Ini adalah sebuah logika sederhana dimana kamu memang tidak merasa mengikuti undian hadiah apapun tapi anda mendapat sms atau telepon yang menyatakan anda memenangkan hadiah berupa puluhan juta uang tunai atau mobil. Bila kamu mendapati telepon atau sms yang demikian bisa dipastikan 99% adalah sebuah kebohongan/penipuan. Meski dalam beberapa kasus ada juga sebuah undian berhadiah (biasanya diselenggarakan pihak Bank) yang mengikutkan anggotanya secara otomatis tanpa melalui proses pendaftaran.
Penipu juga biasanya menggunakan nomor GSM, dan menurut saya ini adalah salah satu cara yang menurut saya paling mudah untuk menilai apakah sms tersebut dari pihak bank asli atau penipu. Sekarang bayangkan saja sebuah logika sederhana :
Apakah pihak bank tidak punya sebuah nomor telepon kabel atau sebuah nomor customer service ?
Kenapa malah menghubungi menggunakan nomor telepon GSM murahan ?
2. Meminta kamu untuk ke ATM segera.
Ini adalah jenis penipuan yang menggunakan metode telepon hipnotis. Dimana sang penipu berusaha menggiring korban untuk segera ke ATM dan membujuk korban untuk mengirim sejumlah uang. Apabila kamu mendapati telepon semacam ini maka berhati-hatilah, saran saya tutup telepon dengan segera untuk menghindari anda semakin terjerumus dalam hipnotis kata-katanya.
Saya pernah menjumpai kasus dimana kerabat saya sedang mengiklankan rumah di media masa lokal untuk dijual. Selang beberapa lama beliau mendapat telepon yang tertarik dengan rumah tersebut dan akan segera mengirim sejumlah uang untuk DP. Singkat cerita kerabat saya tersebut dia giring untuk ke ATM segera. Beruntunglah di rekening kerabat saya tersebut tak ada uang yang mencukupi untuk ditransfer. Gagallah usaha sang penipu.
3. SMS mengaku saudara yang terkena musibah.
Beberapa teman saya pernah terjerumus ke dalam sms seperti ini, bahkan mereka mengaku sempat kehilangan uang beberapa ratus ribu. Berhati-hatilah dalam menerima sms dengan nomor asing yang mengaku saudara atau teman dekat anda. Saya pernah mendengar rumor bahwa ada orang dalam dari pihak operator seluler yang menjual data-data pemilik nomor. Mungkin dengan cara inilah sang penipu berhasil mendapatkan data korban tentang : Siapa nomor yang sering kita hubungi ? Siapa ayah dan Ibu kita ? Dimana kamu bekerja ? dan sebagainya.
http://www.proseluler.com/2013/12/tips-menghindari-penipuan-melalui.html
* www.ayojambi.com/