Jumat, Mei 18, 2012

Umat Khonghucu Jambi Rayakan Sejit Dewa Kompas

JAMBI – Tahun ini merupakan tahun yang special bagi umat Khonghucu di Jambi, pasalnya para petinggi dari Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (matakin), Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Agama Khonghucu (kabid bimas) Kementerian Agama R.I dan ketua yayasan Xin Rulin (Setakhong) turut meramaikan sejit Dewa kompas yang dikenal dengan sebutan Shien Kong.

Dari pantauan majalah China Town di Makin Klenteng Sai Che Tien, Rabu (16/5) pagi umat Khonghucu Jambi dan sekitarnya telah hadir untuk ikut sembahyang sejit Hook Hie Te Shien (Fu Xi). Yang dipimpin oleh taoshe Liem Tek Chong dari Akhuie (anxi cina).

Dengan kehadiran Kabid Bimas Khonghucu Kementerian Agama, Ibu Dra Emma Nurmawati Hardian, M.M, ketua umum Matakin, Js. Wawan Wiratma dan ketua yayasan Xin Rulin (Setakhong) di Kota Jambi, sangat memberikan kontribusi tersendiri, maka tidak heran saat memasuki kawasan gerbang Makin klenteng Sai Che Tien, terpajang spanduk “Selamat datang ketua umum Matakin dan Kabid Bimas Agama Khonghucu dari Kementerian Agama Indonesia” sayup-sayup terdengar suara gendang seiring dengan irama sesuling, suara taoshe dari Tiongkok (China) yang sedang membaca So Bun (baca, surat pemberitahuan kepada Tien/ Tuhan).

Sedangkan dalam klenteng, kilauan sinar dari pancaran lilin-lilin merah menambah keindahan klenteng yang mayolitas berwarna merah, selain itu aroma wewangian dari gaharu/ hio yang dinyalakan umat Khonghucu.

Di kiri kanan klenteng Sai Ched Tien ratusan umat tengah menyaksikan atraksi barongsai dari perkumpulan Hok Liong Sai Jambi, turut menyemarakan acara hari ulang tahun sin beng “Hook Hie Te Shieng” yang biasa disebut Shien Kong, selain merayakan sejit shen ming, ada juga ritual mempersembahkan sesajian kepada arwah-arwah gentayangan) yang wafat secara tidak sempurna (Kho Kun).

Menurut rohaniwan Makin Sai Che Tien, The Lien Teng. Bahwa nama shen ming Hok Hie Tee Sien yang dalam bahasa mandarin bernama Fu Xi 扶羲 (2952 – 2836 SM), namun masyarakat Jambi umumnya menyebut Shien Kong (artinya: Shien=Dewa, Kong=Datuk).

Fu Xi adalah shen ming (dewa) pertama dan dia (Fu Xi) pencipta Xian Tian Ba Gua atau alat yang lazim digunakan oleh para ahli feng shui dan Yin Yang yang ditulis dalam kitab San Fen (tiga makam), beliau juga pencipta obat-obat.

Selain itu Fu Xi juga mengajarkan rakyat untuk memasak, menangkap ikan dengan jala, dan untuk berburu dengan senjata yang terbuat dari besi. Dia juga melembagakan perkawinan dan menawarkan udara terbuka pertama korban ke surga.

Dia hidup selama 197 tahun dan meninggal di suatu tempat yang bernama Chen (Huaiyang modern, Henan) dimana makamnya hingga kini masih dapat ditemukan dan terawat dengan rapi. (Romy)