Minggu, Desember 19, 2010

Klenteng, Kong Miao di TMII Jakarta

JAMBI - Dimasa Orde Baru (1966-1998) hanya ada lima agama yang diakui negara. Yakni, Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha. Karena itu, Kong Miao akan melengkapi lima rumah ibadah yang sudah berdiri di kompleks TMII di kawasan Jakarta Timur.
Setelah reformasi, Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (alm) mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 tentang agama, kepercayaan, dan adat-istiadat Tionghoa. Maka, sejak 17 Januari 2000 eksistensi agama Khonghucu diakui sebagaimana lima agama resmi sebelumnya.

Sejalan dengan itu, pengelola TMII akhirnya menyediakan sebidang tanah untuk Kong Miao alias klenteng Khonghucu. “Pembangunan Khong Miao baru benar-benar intensif dikerjakan sejak tahun lalu. Kini Kong Miao tersebut sudah rampung,” kata Uung Sendana Linggaraja, Sekretaris Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), pekan lalu.

Saat ini bangunan fisik klenteng sudah rampung. Tinggal mengerjakan pembersihandan lain sebagainya. Namun, menurut Uung, Khong Miao ini akan diresmikan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 Desember mendatang.

Bila dilihat dari arah selatan, bangunan pertama berbentuk lingkaran dengan diameter sembilan meter. Ini sebagai simbol Thian, Tuhan Yang Mahakuasa. Adapun dua bangunan lain sebagai simbol Ti (bumi) dan Ren (manusia).

“Filosofi ini kita pegang teguh. Ada hubungan yang harmonis, tak bisa dipisahkan, antara Thian, bumi, dan manusia,” tegas Uung.

Menurut dia, kehadiran Kong Miao di TMII sangat bermakna bagi jemaat Khonghucu di tanah air. Pertama, melengkapi lima rumah ibadah yang sudah ada sebagai miniatur kemajemukan di tanah air. Kedua, agama Khonghucu makin eksis sebagai salah satu dari enam agama resmi di tanah air.

Yang tak kalah penting, “Kalau ada ritual-ritual kegamaan dan atraksi kesenian Tionghoa, bisa menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri,” katanya.

Sejak peletakan batu pertama di TMII, Februari 2009, banyak umat Khonghucu berharap Kong Miao itu sudah bisa digunakan pada perayaan tahun baru mendatang. (tim)