JAMBI - Sekitar ratusan umat Buddha Jambi Minggu kemarin (23/5) lakukan dhammayatra & kebhaktian di Canci Muaro Jambi, mereka berkumpul di Vihara Sakyakirti sejak pagi hari dan mereka diberangkatkan ke Candi Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi serentak.
“Diperkirakan umat Buddhis yang mengikuti perayaan hari besar Waisak di Candi Muaro Jambi, mencapai ratusan orang. Makanya, panitia jauh-jauh hari telah mempersiapkan 23 unit mini bus untuk mengangkut ribuan umat, belum termasuk kendaraan milik umat sendiri.
Umat yang sebagian besar adalah warga Jambi ini dipimpin Bhikku Nyana Jaya Bhumi peringatan Waisak 2554/BE, diawali dengan arak-arakan pembawa lilin dan obor pancawarna serta bendera mengelilingi Candi Gumpung sebagai candi terbesar di kompleks itu, selain iyu rombongan juga membawa persembahan berupa air, lilin, gaharu, buah-buahan, bunga.
Setelah Candi Gumpung, iring-iringan umat kemudian mengitari Candi Tinggi yang berada tak jauh dari situ. Setelah selesai mengitari Candi Tinggi, seluruh umat kemudian berkumpul dalam tenda yang dipasang panitia di depan candi. Di situlah umat mendengarkan damma Bhikku Nyana Jaya Bhumi.
Sesuai dengan tema Waisak tahun ini, ”Kesadaran Penuh Waisak Menyadarkan Kembali pada Nilai-nilai Spiritual dan Nasionalisme”, seluruh umat diingatkan kembali untuk berupaya menekan ego pada dirinya. Dengan demikian, umat dapat peduli terhadap sesama dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan.
Meski begitu, lanjutnya, umat Buddha jangan juga melupakan diri sendiri karena berupaya peduli terhadap sesama insan. ”Jangan karena menolong orang lain, diri sendiri jadi terabaikan,” ujar bhikkhu yang lazim disebut bhante. (rom)
“Diperkirakan umat Buddhis yang mengikuti perayaan hari besar Waisak di Candi Muaro Jambi, mencapai ratusan orang. Makanya, panitia jauh-jauh hari telah mempersiapkan 23 unit mini bus untuk mengangkut ribuan umat, belum termasuk kendaraan milik umat sendiri.
Umat yang sebagian besar adalah warga Jambi ini dipimpin Bhikku Nyana Jaya Bhumi peringatan Waisak 2554/BE, diawali dengan arak-arakan pembawa lilin dan obor pancawarna serta bendera mengelilingi Candi Gumpung sebagai candi terbesar di kompleks itu, selain iyu rombongan juga membawa persembahan berupa air, lilin, gaharu, buah-buahan, bunga.
Setelah Candi Gumpung, iring-iringan umat kemudian mengitari Candi Tinggi yang berada tak jauh dari situ. Setelah selesai mengitari Candi Tinggi, seluruh umat kemudian berkumpul dalam tenda yang dipasang panitia di depan candi. Di situlah umat mendengarkan damma Bhikku Nyana Jaya Bhumi.
Sesuai dengan tema Waisak tahun ini, ”Kesadaran Penuh Waisak Menyadarkan Kembali pada Nilai-nilai Spiritual dan Nasionalisme”, seluruh umat diingatkan kembali untuk berupaya menekan ego pada dirinya. Dengan demikian, umat dapat peduli terhadap sesama dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan.
Meski begitu, lanjutnya, umat Buddha jangan juga melupakan diri sendiri karena berupaya peduli terhadap sesama insan. ”Jangan karena menolong orang lain, diri sendiri jadi terabaikan,” ujar bhikkhu yang lazim disebut bhante. (rom)