JAMBI - Akibat tidak mengindahkan larangan Pemerintah untuk melakukan penebangan hutan secara liar (illegal logging), Minggu (22/2) malam salah satu penebang liar asal Lampung yang bernama Choiri (20) menjadi santapan malam si Raja Hutan.
“merasa tempatnya diganggu sekelompok penebang liar kembali diamuki si raja hutan”
Saat Choiri tengah menebang pohon dengan menggunakan Chain saw di kawasan Desa Merang kilometer 10 Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi secara tiba-tiba korban langsung diterkam harimau jantan, sedangkan teman korban tidak ada yang berani menolong dan pada melarikan diri.
Dalam sebulan terakhir, Harimau Sumatera telah memangsa enam orang warga dan melukai dua warga lainnya.
Menurut Kepala Balai Konserfasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, fenomena serangan Harimau yang terjadi diduga disebabkan oleh tiga hal, pertama, usia harimau yang sudah tidak produktif lagi untuk berburu, kedua, akibat habitatnya diganggu, karena praktek illegal logging, ketiga, karena anaknya diambil oleh manusia yang tidak punya perasaan.
Untuk mencegah serangan susulan dari Harimau, pihak BKSDA Jambi memusnahkan Sawmill dan pondok agar tidak dipergunakan lagi oleh penebang liar, selain itu juga ditemukan kayu illegal sebanyak tujuh puluh kubik lebih.
Sampai berita ini diturunkan petugas gabungan dari organisasi Pecinta Satwa, petugas BKSDA, Polhut dan Polres Muarojambi masih berupaya mencari jasad korban. (Rom)