Kepala Kepolisian Kota Besar Jambi Eko Daniyanto mengatakan, pihaknya masih mengolah tempat kejadian dan memintai keterangan para saksi, Sabtu (14/2). "Kami menemukan plakban menahan pintu kamar hotel dari sisi dalam, dan kursi menghadap ke jendela kamar.
Kami menduga korban bunuh diri dengan cara melompat dari jendela itu yang berada di lantai tujuh," ujarnya.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari satpam hotel, Lestari Widodo, dan petugas kamar Riana, Amin telah masuk ke hotel pada Kamis (12/2) sore. Setelah itu, ia tidak lagi keluar-keluar dari kamarnya.
Amin bahkan diduga memasang plakban untuk menahan orang dari luar masuk ke dalam kamar. Setelah terjatuh, Amin langsung dibawa ke Rumah Sakit Theresia. Namun, belum lama mendapat perawatan di RS, Amin mengembuskan napas terakhirnya.
Eko mengatakan, ada dugaan kuat bahwa tewasnya Amin akibat stres. Sejak Bank Century dilikuidasi, Amin ingin menarik dana depositonya yang berjumlah Rp 125 miliar. Akan tetapi, hingga kini, dana tersebut tidak juga dapat dicairkan. Amin dan sejumlah nasabah sempat menggelar unjuk rasa di Bank Century pada awal Februari lalu, mendesak supaya bank mencairkan dana mereka. Namun, usaha tersebut juga tidak membuahkan hasil.
Senin besok, lanjut Eko, Manajer Bank Century Jambi akan dimintai keterangan di kantor Poltabes. "Kami akan selidiki penyebab dana nasabah tidak bisa dicairkan sampai sekarang. Kami khawatir tindakan putus asa seperti ini akan dilakukan oleh nasabah-nasabah lainnya. Ini yang harus dihindari," ujarnya. (ITA/Kompas)