JAMBI - Harimau atau si raja hutan yang diduga telah membantai warga Pematang Laman dan Sungai Gelam, kabupaten Muarojambi yang berhasil masuk jebakan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi beberapa hari yang lalu.
Harimau yang diberi nama Salma. Jum’at (13/2) pagi berhasil dipindahkan dari perangkap kekandang yang telah disediakan di Taman Rimba Jambi dan Salma juga menjalni pemeriksaan Check Up di taman Rimba , selain itu Harimau tersebut masih dalam masa menyusuhi, namun anaknya telah hilang dicuri orang.
Pemeriksaan berlangsung lebih kurang 1,5 jam. Harimau terlebih dahulu diberi suntikan pembius oleh dokter hewan Wisnu Wardana, dibantu oleh sejumlah petugas, petugas juga mengambil sampel darah, feses, parasit, serum, dan rambut. Petugas juga mengindentifikasi secara detail harimau yang beratnya mencapai 80 kilogram dan panjang 163 sentimeter tersebut.
Dalam pemeriksaan, tim mendapati lubang luka sedalam 5-7 sentimeter pada tulang kening harimau. Luka tersebut diduga kuat akibat benturan benda keras oleh senjata milik warga di Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi. Pada konflik tersebut, dua warga setempat tewas diterkam harimau. Sebelumnya satu petani Pematang Raman juga mati diterkam harimau yang sama. Bagian hidungnya terdapat luka-luka akibat membenturkan diri untuk keluar dari jebakan.
Selain itu pada bagian puting agak membengkak, dan air susu masih keluar saat ditekan. "Salma masih dalam masa menyusui bayinya," ujar Wisnu. Proses menyusui harimau berkisar satu tahun lamanya sehingga diperkirakan bayi harimau masih sangat kecil.
Kepala BKSDA Jambi Didi Wurjanto mengatakan, induk harimau murka mengetahui bayinya dicuri orang yang tidak bertanggung jawab dan tambah kepala BKSDA Jambi, kepala warga atau siapapun yang telah menangkap bayi harimau tersebut supaya segera dikembalikan kepada induknya melalui Kantir BKSDA Jambi.
Harimau tersebut juga memburu manusia yang dikira sebagai pencurinya. Kemarahan harimau tersebut mengakibatkan tiga warga tewas diterkam pada Januari lalu. (tim)
Harimau yang diberi nama Salma. Jum’at (13/2) pagi berhasil dipindahkan dari perangkap kekandang yang telah disediakan di Taman Rimba Jambi dan Salma juga menjalni pemeriksaan Check Up di taman Rimba , selain itu Harimau tersebut masih dalam masa menyusuhi, namun anaknya telah hilang dicuri orang.
Pemeriksaan berlangsung lebih kurang 1,5 jam. Harimau terlebih dahulu diberi suntikan pembius oleh dokter hewan Wisnu Wardana, dibantu oleh sejumlah petugas, petugas juga mengambil sampel darah, feses, parasit, serum, dan rambut. Petugas juga mengindentifikasi secara detail harimau yang beratnya mencapai 80 kilogram dan panjang 163 sentimeter tersebut.
Dalam pemeriksaan, tim mendapati lubang luka sedalam 5-7 sentimeter pada tulang kening harimau. Luka tersebut diduga kuat akibat benturan benda keras oleh senjata milik warga di Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi. Pada konflik tersebut, dua warga setempat tewas diterkam harimau. Sebelumnya satu petani Pematang Raman juga mati diterkam harimau yang sama. Bagian hidungnya terdapat luka-luka akibat membenturkan diri untuk keluar dari jebakan.
Selain itu pada bagian puting agak membengkak, dan air susu masih keluar saat ditekan. "Salma masih dalam masa menyusui bayinya," ujar Wisnu. Proses menyusui harimau berkisar satu tahun lamanya sehingga diperkirakan bayi harimau masih sangat kecil.
Kepala BKSDA Jambi Didi Wurjanto mengatakan, induk harimau murka mengetahui bayinya dicuri orang yang tidak bertanggung jawab dan tambah kepala BKSDA Jambi, kepala warga atau siapapun yang telah menangkap bayi harimau tersebut supaya segera dikembalikan kepada induknya melalui Kantir BKSDA Jambi.
Harimau tersebut juga memburu manusia yang dikira sebagai pencurinya. Kemarahan harimau tersebut mengakibatkan tiga warga tewas diterkam pada Januari lalu. (tim)