Sabtu, April 16, 2016

Gempa Jepang, Puluhan Orang Tertimbun Reruntuhan Bangunan

MASHIKO, ayojambi.com - Puluhan orang diyakini telah tertimbun oleh reruntuhan bangunan atau gedung di wilayah Prefektur Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang selatan.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, hampir 80 orang diyakini terperangkap atau terkubur di reruntuhan. Namun, kemungkinan juga bisa lebih [Lihat Gambar:Earthquake rattles Japan].
“Kami melakukan upaya apa pun,” kata Suga, Sabtu (16/4/2016) pagi, untuk menanggapi dampak gempa terbaru di Kyushu.

Jepang selatan dinyatakan dalam kondisi darurat bencana level tinggi menyusul gempa berkekuatan 7,3 skala Richter pada Sabtu pukul 01.25 waktu setempat atau Jumat pukul 23.25 WIB.

Jumlah korban telah bertambah menjadi tujuh orang. Badan Meteorologi Jepang merevisi kekuatan guncangan gempa baru itu menjadi 7,3 SR dari sebelumnya 7,1 SR. 

Tokyo menginstruksikan aparat di Kyushu untuk meningkatkan koordinasi dan menambah jumlah anggota regu penyelamat, entah polisi, tentara, petugas pemadam kebakaran, dan tenaga medis.

Tentara pun ditambah menjadi 15.000 hingga 20.000 orang. Perkuatan tidak saja dari sisi personel, tetapi juga peralatan atau perlengkapan evakuasi dan pencarian korban.

Meski peringatan tsunami telah dicabut, setelah sempat diberlakukan, warga di tepi pantai tetap diminta waspada.

Laporan tentang sejumlah orang yang terjebak di reruntuhan bangunan, akibat kebakaran, dan masalah pemadaman listrik terus mengalir ke posko penanggulangan bencana.

"Banyak polisi, petugas pemadam kebakaran, dan petugas medis," katanya.

Media Jepang, NHK, melaporkan, warga yang tinggal di dekat bendungan telah diberi tahu otoritas terkait untuk menjauh karena dikhawatirkan jebol. Sebab, gempa susulan masih terus terjadi.

Warga yang masih mengungsi akibat gempa pertama pada Kamis telah menyebar ke berbagai tempat aman di jalan-jalan kota.

NHK melaporkan, sebuah gedung apartemen di kota Yatsushiro terbarkar, sementara beberapa orang terjebak di sebuah panti jompo di kota Mashiki. Laporan rinci sedang dibuat.

Pihak berwenang memperingatkan, kerusakan terjadi lebih masif dan parah. Saat ini setidaknya 200.000 keluarga hidup tanpa listrik karena jaringannya putus.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, pemerintah segera mengambil langkah-langkah darurat, mengevakuasi korban, melakukan pemulihan, dan memastikan setiap korban terluka agar tertolong dengan baik. Tim penyelamat agar menggiatkan pencarian korban, baik yag tewas maupun selamat.

"Ada kemungkinan bahwa kerusakan terjadi di wilayah yang luas," kata Abe.

http://internasional.kompas.com/read/2016/04/16/08355991/ * www.ayojambi.com/