Selasa, Februari 24, 2015

Hadiri Perayaan Imlek 2566, Puan: Kemajemukan adalah Kekuatan Bangsa

Jakarta - Kemajemukan atau keberagaman di Indonesia melampui negara lain merupakan anugerah bagi seluruh rakyat. Oleh karena itu, perbedaan tersebut patut disyukuri oleh segenap rakyat Indonesia.
"Tidak ada negara lain di dunia ini yang melampaui Indonesia dalam hal kemajemukan," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, yang mewakili pemerintah menghadiri acara Perayaan Nasional Tahun Baru Imlek 2566, di Jakarta, Senin (23/2).

Perayaan Nasional Imlek digelar Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin). Pada tahun ini, panitia mengambil tema "Kewajiban Utama Pemimpin Negara Sampai Rakyat Jelata adalah Membina Diri".

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Sekitar 1.000 umat Khonghucu hadir dalam acara ini. Sejumlah acara kebudayaan pun ditampilkan dalam perayaan ini.

Menurut Puan, keragaman etnis, agama, dan budaya yang dimiliki Indonesia merupakan fakta dan anugerah yang patut disyukuri. Kemajemukan yang dimiliki, katanya, merupakan kekuatan Indonesia sebagai sebuah bangsa.

"Di sinilah kekuatan kita," katanya. Oleh karena itu, kata Puan, Indonesia sebagai negara multikultural tidak sepatutnya jika masih ada masyarakatnya yang mengalami diskriminasi. Seluruh pihak harus menghormati, menghargai dan menjaga toleransi.

Dalam kesempatan itu, Puan juga mengajak pemimpin dan masyarakat Indonesia untuk meneladani ajaran Konfusius. "Kita perlu meneladani dengan mencontoh kehidupan Konfusius yang telah berdedikasi tinggi menegakkan harkat dan martabat manusia," ujar Puan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, perayaan Imlek tahun ini, yang mengajak pemimpin dan rakyat untuk membina diri, telah menggugah kesadaran semua pihak.

"Tema Imlek 'membina diri' sangat menggugah kesadaran kita semua bahwa tidak hanya para pemimpin, tetapi semua rakyat dituntut untuk senantiasa membina diri masing-masing," ujar Lukman.

Menurutnya, ajakan untuk membina diri masing-masing sesuai dengan kondisi di Tanah Air saat ini. Oleh karena itu, kata Lukman, pemimpin dan masyarakat diharapkan introspeksi, mawas diri dan mau menerima masukkan dari orang lain.

"Saya kira, pesan membina diri bermakna sangat luas. Masing-masing dari kita harus introspeksi, mawas diri, dan menerima masukkan dari pelbagai kalangan. Temanya sangat baik dan kontekstual dalam konteks keindonesiaan kita," ujar Menteri Agama.

http://www.beritasatu.com/megapolitan/251681-hadiri-perayaan-imlek-2566-puan-kemajemukan-adalah-kekuatan-bangsa.html
* www.ayojambi.com/