JAMBI – Seminggu menjelang datangnya perayaan Trisuci Waisak 2554/BE, puluhan umat Buddha mendatangi Vihara Sakyakirti Jambi, para umat datang untuk mengikuti prosesi pemandian rupang Buddha, pemandian rupang Buddha tersebut rutin digelar seminggu menjelang perayaan Trisuci Waisak.
Ritual tersebut memperingati hari kelahiran Pengeran Sidharta di Taman Lumbini pada hari purnama bulan Waisak, 623 SM, maka para dewa menyirami Bodhisatva dengan air surgawi dan selanjutnya Bodhisatva berjalan tujuh langkah kedepan terus tumbuh bunga-bunga Teratai dari tanah di bawah setiap jejaknya yang artinya terpenuhi harapannya.
Bahwa makna dari Pemandian Rupang Buddha adalah untuk mengingatkan kembali hari kelahiran Bodhisatva (Pangeran Siddharta) di Taman Lumbini pada hari purnama bulan Waisak, 623 SM dan saat Ratu melahirkan Pangeran Siddharta para dewa menyirami Bodhisatva dengan air surgawi. Selain itu agar kita selalu mengingatkan ajaran sang Buddha serta membersihkan diri kita seperti Pangeran Sidharta Gotama.
Prosesi Pemandian Rupang Buddha dilakukan di Vihara Sakyakirti di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Sulanjana, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, pemandian Rupang dipimpin langsung oleh Bhikku Nyana Jaya Bhumi, dibantu oleh Bhikku Giri Viriya.
“Setiap tahun pemandian rupang Buddha rutin digelar,” sedangkan tujuan dan makna pemandian rupang adalah agar diri kita bisa mengikuti ajaran-ajaran Sang Buddha, tidak menjadi orang yang egois. (Rom)
Ritual tersebut memperingati hari kelahiran Pengeran Sidharta di Taman Lumbini pada hari purnama bulan Waisak, 623 SM, maka para dewa menyirami Bodhisatva dengan air surgawi dan selanjutnya Bodhisatva berjalan tujuh langkah kedepan terus tumbuh bunga-bunga Teratai dari tanah di bawah setiap jejaknya yang artinya terpenuhi harapannya.
Bahwa makna dari Pemandian Rupang Buddha adalah untuk mengingatkan kembali hari kelahiran Bodhisatva (Pangeran Siddharta) di Taman Lumbini pada hari purnama bulan Waisak, 623 SM dan saat Ratu melahirkan Pangeran Siddharta para dewa menyirami Bodhisatva dengan air surgawi. Selain itu agar kita selalu mengingatkan ajaran sang Buddha serta membersihkan diri kita seperti Pangeran Sidharta Gotama.
Prosesi Pemandian Rupang Buddha dilakukan di Vihara Sakyakirti di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Sulanjana, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, pemandian Rupang dipimpin langsung oleh Bhikku Nyana Jaya Bhumi, dibantu oleh Bhikku Giri Viriya.
“Setiap tahun pemandian rupang Buddha rutin digelar,” sedangkan tujuan dan makna pemandian rupang adalah agar diri kita bisa mengikuti ajaran-ajaran Sang Buddha, tidak menjadi orang yang egois. (Rom)